Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerugian Banjir di Bojonegoro Rp 211 Miliar

Kompas.com - 04/03/2009, 15:40 WIB

BOJONEGORO, RABU — Kerugian akibat banjir luapan Bengawan Solo yang menerjang Kabupaten Bojonegoro sejak 22 Februari hingga 3 Maret ditaksir sementara mencapai Rp 211 miliar. Akibat 24.954 rumah di 128 desa yang tersebar di 14 kecamatan terendam, kerugian ditaksir Rp 159,618 miliar.

Terendamnya tempat ibadah menimbulkan kerugian Rp 9,514 miliar, sedangkan dari sarana pendidikan yang terendam menimbulkan kerugian Rp 24,549 miliar. Rusaknya jalan dan jembatan akibat tergerus banjir diperkirakan mencapai Rp 4,722 miliar. Akibat hampir 9.000 hektar padi, 1.000 hektar jagung dan palawija yang terendam kerugian diperkirakan mencapai Rp 13,522 miliar.

Kerugian ini belum semua karena masih ada genangan sisa di 70 desa di 14 kecamatan, khususnya pekarangan dan areal pertanian. "Untuk menentukan nilai kerugian perlu dilihat kondisi tanaman apakah baru tanam apakah siap panen," kata Kepala Bagian Humas Kabupaten Bojonegoro, Johny Nurhariyanto, Rabu (4/3).

Penanganan sementara proyek tanggul jebol di Desa Semambung diperkirakan mencapai Rp 500 juta. Dana penanggulangan bencana naik dari Rp 443 juta dibulatkan menjadi Rp 1 miliar setelah Bojonegoro mendapat dana perimbangan migas Rp 135 miliar dari sebelumnya Rp 40 miliar.

Sesuai Peraturan Menteri Keuangan Nomor 17/2009, dana perimbangan keuangan dari migas untuk Bojonegoro Rp 135 miliar dan sesuai Permenkeu Nomor 20/2009 tentang perimbangan keuangan dari cukai untuk Bojonegoro Rp 3,8 miliar. Maka pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan dianggarkan Rp 17 miliar dan pembebasan lahan Rp 2 miliar. "Untuk rehab SD Rp 1,6 miliar dan jaminan kesehatan masyarakat Rp 1,7 miliar, dari sebelumnya Rp 1,2 miliar sehingga ada tambahan Rp 500 juta," katanya.

Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bojonegoro juga mengalkulasi kerusakan infrastruktur akibat banjir. Sementara ini tercatat 58,12 kilometer jalan rusak akibat tergerus banjir. Kondisi kerusakan jalan akibat terjangan banjir terlihat di Kecamatan Padangan, Kalitidu, Dander, Malo, Trucuk, Bojonegoro, Kapas, Balen, Kanor, dan Kecamatan Baureno.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bojonegoro Andi Tjandra menyebutkan, kerugian kerusakan jalan poros kecamatan mulai Desa Pesen hingga Piyak Kecamatan Kanor saja diperkirakan mencapai Rp 3,5 miliar. Itu belum termasuk 13 jembatan rusak dan harus segera diperbaiki dalam waktu dekat. Jika tidak segera diperbaiki, dikhawatirkan bisa mengancam keselamatan jiwa warga yang melintasinya. "Data kerugian keseluruhan menunggu rekap selesai dan air benar-benar surut total tanpa genangan," katanya.

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Bojonegoro Lukman Wafi menyatakan, kerugian banjir periode kedua tahun ini tidak sebesar kerugian akhir 2007 awal 2008 lalu yang mencapai Rp 600 miliar. Kerugian banjir luapan Bengawan Solo periode pertama 31 Januari hingga 8 Februari lalu mencapai Rp 124,4 miliar. Kerugian tersebut mencakup kerusakan infrastruktur, tanaman pertanian, permukiman warga, sarana pendidikan, dan tempat ibadah.

Berdasarkan data di Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana dan Pengungsi (Satlak PBP) Kabupaten Bojonegoro, sejak 31 Januari hingga 8 Februari, banjir telah menyebabkan 11.027 rumah di 15 kecamatan terendam dan menimbulkan kerugian sebesar Rp 70,369 miliar. Nilai kerugian infrastruktur jalan yang rusak sepanjang 68,745 kilometer mencapai Rp 25,003 miliar. Jembatan penghubung Desa Kedungsumber dan Kedungsari, di Kecamatan Temayang, yang rusak akibat meluapnya anak Bengawan Solo, yakni Kali Pacal, menimbulkan kerugian Rp 300 juta.

Kerugian akibat tanaman padi, jagung, dan palawija yang terendam banjir mencapai Rp 14,342 miliar. Kerugian terbesar dari 3.027 hektar padi terendam. Tentang 74 sarana gedung sekolah yang juga terendam, kerugian Rp 12,549 miliar, sedangkan mengenai 84 tempat ibadah yang kena banjir, kerugian ditaksir Rp 2,226 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com