Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Golkar Sulit Tentukan Capres karena JK Wapres

Kompas.com - 18/02/2009, 13:08 WIB

JAKARTA, RABU — Sejumlah kader Golkar mempertanyakan keputusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) partai yang masih adem ayem dan belum memberikan sinyal siapa calon presiden yang akan diusung partai berlambang pohon beringin itu.

Golkar memang menyatakan masih menunggu hasil pemilu legislatif untuk menentukan capresnya. Sementara, Partai Demokrat sudah mantap dengan Susilo Bambang Yudhoyono, dan PDI-P sudah menetapkan Megawati Soekarnoputri sebagai capresnya.

Ketua Dewan Penasihat Golkar Surya Paloh memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Ia mengatakan, posisi Ketua Umum Golkar Jusuf Kalla yang masih menjabat sebagai wakil presiden membuat Golkar harus menahan diri. "Kenapa belum? Inilah konsekuensi Ketua Umum Golkar yang jadi wapres. Wapres yang harus seia-sekata senasib sepenanggungan dengan presiden. Partai 'terpaksa' harus menanggung risiko ini," ujar Surya Paloh dalam "Pertemuan Nasional Caleg DPR" di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Rabu (18/2).

Surya Paloh menyatakan, dirinya memahami munculnya pertanyaan tersebut, baik dari kalangan internal maupun eksternal partai. "Itu pertanyaan yang sehat, partai besar kok belum ada capresnya. Tapi ini strategi kita. Ada manuver taktis, ada goal besar yang ingin kita capai. Ini salah, kalau 50 hari belum ada capres. Harapan saya, tidak terulang lagi di 2014," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saksi Sebut 12 Truk Seberat 360 Ton Digunakan untuk Uji Beban Tol MBZ

Saksi Sebut 12 Truk Seberat 360 Ton Digunakan untuk Uji Beban Tol MBZ

Nasional
Di Hadapan Wamenkes, Anggota DPR Minta KRIS Ditunda dan Dikaji Lagi

Di Hadapan Wamenkes, Anggota DPR Minta KRIS Ditunda dan Dikaji Lagi

Nasional
Kebut Proyek IKN Dianggap Sinyal Jokowi Ragukan Komitmen Penerusnya

Kebut Proyek IKN Dianggap Sinyal Jokowi Ragukan Komitmen Penerusnya

Nasional
TNI AL Dapat Hibah Kapal Korvet Bekas dari Korsel Produksi 1988

TNI AL Dapat Hibah Kapal Korvet Bekas dari Korsel Produksi 1988

Nasional
Putusan MA soal Usia Calon Kepala Daerah dan Kuatnya Aroma Politik Dinasti

Putusan MA soal Usia Calon Kepala Daerah dan Kuatnya Aroma Politik Dinasti

Nasional
Kala Putusan MA Bikin 'Maju Kena, Mundur Kena'....

Kala Putusan MA Bikin "Maju Kena, Mundur Kena"....

Nasional
[POPULER NASIONAL] 'Drone' Liar di Kejagung | Upaya Bela Diri Anak SYL

[POPULER NASIONAL] "Drone" Liar di Kejagung | Upaya Bela Diri Anak SYL

Nasional
Putusan MA Dinilai Justru Timbulkan Ketidakpastian Hukum

Putusan MA Dinilai Justru Timbulkan Ketidakpastian Hukum

Nasional
PAN Tolak Kader PDI-P Jadi Cawagub Khofifah di Pilkada Jatim

PAN Tolak Kader PDI-P Jadi Cawagub Khofifah di Pilkada Jatim

Nasional
PAN Umumkan Bacagub di Maluku, Jambi dan Kaltim

PAN Umumkan Bacagub di Maluku, Jambi dan Kaltim

Nasional
DJSN Sebut Penentuan Tarif KRIS Perlu Evaluasi Mendalam

DJSN Sebut Penentuan Tarif KRIS Perlu Evaluasi Mendalam

Nasional
Soal Presiden Dipilih MPR, Gerindra: Rakyat Capek atau 'Happy' dengan Gaya Sekarang?

Soal Presiden Dipilih MPR, Gerindra: Rakyat Capek atau "Happy" dengan Gaya Sekarang?

Nasional
Ditopang Produksi Domestik, Produksi Minyak Pertamina 2023 Meningkat 8 Persen

Ditopang Produksi Domestik, Produksi Minyak Pertamina 2023 Meningkat 8 Persen

Nasional
Persiapan dan Penyesuaian Doktrin TNI AU yang Adaptif Seiring Modernisasi Alutsista

Persiapan dan Penyesuaian Doktrin TNI AU yang Adaptif Seiring Modernisasi Alutsista

Nasional
Fahri Hamzah: Kalau Presiden Dipilih MPR, Pilpres Harus Berbasis 'Electoral College' Seperti di AS

Fahri Hamzah: Kalau Presiden Dipilih MPR, Pilpres Harus Berbasis "Electoral College" Seperti di AS

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com