Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teater Kampus, Sekadar Tahu atau Ingin Menjadi Profesional

Kompas.com - 06/02/2009, 21:29 WIB

 

Mengapa mesti saya. Mengapa mesti saya, kata-kata itu diteriakkan berulang kali oleh perempuan muda sembari mondar-mandir dan mengacak-acak rambutnya. Sesekali, dia bahkan membanting kursi kayu di hadapannya.

Teriakan tersebut membuat orang di sekitarnya ketakutan. Bahkan, tiga orang yang berpura-pura menjadi tembok dan berdiri di belakangnya pun ikut kabur karena ketakutan.

Setelah suasana agak senyap, perempuan berdaster putih dengan corak angka berwarna merah muda itu pun kemudian berkata lirih. Aku tidak gila. Aku hanya memerankan seorang aktor,

Adegan terakhir dalam pementasan teater berjudul Suatu Waktu Dalam Hidup Seorang Aktor itu pun disambut tepuk tangan penonton di Gedung Taman Budaya Raden Saleh, Kota Semarang, Senin (1/2) malam. Lakon itu dipentaskan Teater Kolam Kodok Politeknik Negeri Semarang dengan naskah yang dibuat Freddy S Wowor.

Kisah yang berlakon soal sisi lain kehidupan aktor teater tersebut disutradarai Puji Aprion o, mahasiswa Politeknik Negeri Semarang Jurusan Teknik Mesin angkatan 2007. Dalam lakon tersebut, Puji mempertunjukkan bagaimana getirnya kehidupan aktor teater yang terkekang oleh penguasa negara yang feodal.

Setelah pementasan, ruangan yang tadinya dipen uhi sekitar seratus penonton-yang hampir seluruhnya mahasiswa pegiat teater kampus-tersebut mendadak kosong. Mereka beralih ke teras gedung untuk berdiskusi, duduk melingkar, membahas mengenai pementasan yang baru saja ditampilkan ataupun wacana kegiatan teater lainnya.

Para pelaku teater dari berbagai kampus ini tergabung dalam Forum Teater Kampus Semarang (Fotkas). Setiap bulannya, para anggota Fotkas yang terdiri dari 16 kelompok teater kampus di seluruh Kota Semarang itu mementaskan lakon secara bergantian.

Koordinator Fotkas Daryat mengatakan, pementasan rutin tersebut bertujuan untuk menyuguhkan pertunjukan secara kontinu dan menjaga silaturahmi antarteater kampus. " Dengan adanya Fotkas, dapat menjadi wadah untuk berbagi pengetahuan serta menjaga eksis tensi teater kampus di Semarang tetap hidup," ucapnya.

Bagi segelintir mahasiswa, terlibat dalam teater kampus mungkin tidak hanya sekadar menyalurkan hobi. Namun, bisa menuangkan kreativitas, kemampuan, dan ekspresi yang tidak mereka dapatkan dimanapun sehingga bisa menyasar ke dunia profesional.

Vikirahman, mahasiswa Fakultas Sastra Universitas Diponegoro, mengaku banyak mendapatkan banyak hal dari dunia teater. Saya bisa mengenali kemampuan diri saya dengan bermain teater, dengan berakting menjadi orang lain, ucap mahasiswa yang tergabung dalam kelompok teater Emper Kampus (Emka) ini. Tak heran, bersama dua rekannya, Viki mulai merambah dunia teater profesional dengan membentuk kelompok teater mandiri bernama Roda Gila dan Kelab-Kelib Bersaudara.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com