Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dianugerahi Doktor Kehormatan, Wapres Terharu

Kompas.com - 02/02/2009, 11:56 WIB

Laporan wartawan Kompas Suhartono

TOKYO, SENIN — Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla mengaku terharu saat mendapat anugerah doktor kehormatan (doctor honoris causa/Dr HC) di bidang perdamaian dari Universitas Soka, Tokyo, Jepang, Senin (2/2) siang waktu setempat.  

Hal itu diungkapkan Wapres Kalla, dalam pidato awalnya, seusai menerima anugerah Dr HC di bidang perdamaian di Aula Gedung Universitas Soka, Tokyo, Jepang. Penyerahan gelar Dr HC diberikan oleh Rektor Universitas Soka Prof Hideo Yamamoto dan disaksikan oleh Presiden Soka Gakkai International Daisaku Ikeda.

Dalam acara itu, Wapres yang ditemani Ny Mufidah Jusuf Kalla beserta putrinya Muchlisa dan adik kandung Wapres, Ahmad Kalla. Menteri Pendidikan Nasional Bambang Soedibjo juga ikut menyertai.  

Hadir pula menyaksikan acara itu, Sekretaris Wapres T ursandi Alwi, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (API) Sofyan Wanandi, dan Direktur Jenderal Pelayanan Medik Departemen Kesehatan Dr Farid Husein, Staf Khusus Wapres Muhammad Abduh, Ketua Perhimpunan Persahabatan Indonesia Jepang (PPIJ) Rachmat Gobel, serta Duta Besar Berkuasa Penuh RI di Tokyo Jusuf Anwar, dan pejabat Kedutaan Besar RI lainnya.

"Saya ingin menyampaikan terima kasih kepada Soka University yang menganugerahkan gelar Dr HC kepada kami. Pemberian gelar yang telah disampaikan kepada saya hampir empat tahun yang lalu, yakni Maret 2005, sungguh telah membuat kami terharu," ujar Wapres Kalla yang mengenakan pakaian toga merah.  

Seusai menerima anugerah DR HC, Wapres Kalla menambahkan, izinkan kami menyampaikan orasi yang berjudul "Perdamaian dan Pembangunan Bangsa".

Universitas Soka merupakan salah satu lembaga pendidikan yang didirikan oleh lembaga keagamaan Buddha, Soka Gakkai International, yang kantor pusatnya berada di Tokyo, serta memiliki banyak cabang termasuk di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com