Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggaran Sisminbakum Masih Diperdebatkan

Kompas.com - 23/01/2009, 18:17 WIB

JAKARTA, JUMAT — Anggaran untuk pengadaan alat Sistem Administrasi Badan Hukum (Sisminbakum) baru masih diperdebatkan oleh Departemen Keuangan dan Departemen Hukum dan HAM. Kemungkinan minggu depan sudah ada putusan mengenai jumlahnya. Pada beberapa waktu lalu Dephuk dan HAM telah mengusulkan anggaran sebesar Rp 10-15 miliar untuk membeli alat baru dalam pelayanan Sisminbakum.

Sekretaris Jenderal Dephuk dan HAM Abdul Bani Azed mengatakan, pihaknya masih mempertahankan angka tersebut. "Belum masih didebatkan argumentasinya. Apa akses fee yang dulu atau diubah," ujarnya seusai mendampingi Menteri Hukum dan HAM Andi Mattalatta melantik seorang pejabat eselon I dan 62 pejabat eselon II di Dephuk dan HAM, Jakarta, Jumat (23/1).

"Tadi rapatnya, minggu depan ada keputusan. Rinciannya saya tidak tahu ada beberapa angka," lanjutnya.

Dia mengatakan, anggaran ini akan masuk dalam anggaran belanja tambahan 2009. Menurut dia, pengadaan alat itu akan segera dilaksanakan begitu anggaran disetujui. Sebab, lanjut Bani, ini berdampak pada pelayanan umum terkait Sisminbakum. Pelayanan tersebut saat ini diadakan secara manual sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama, sebab notaris harus ke Dephuk dan HAM untuk mengurusnya.

Abdul menambahkan, pengadaan alat Sisminbakum akan dilakukan tender sesuai keputusan menteri. Namun, kata dia, pelaksanaan pelayanan akan mengandalkan tenaga dari sumber daya manusia di Departemen Hukum dan HAM. Pengadaan alat sendiri dilakukan sebab alat yang selama ini dipakai Dephuk dan HAM adalah milik PT Sarana Rekatama Dinamika.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Besar Sigar Djojohadikusumo Gelar Syukuran Terpilihnya Prabowo Presiden RI di Langowan

Keluarga Besar Sigar Djojohadikusumo Gelar Syukuran Terpilihnya Prabowo Presiden RI di Langowan

Nasional
Banyak Keterlambatan, Ketepatan Penerbangan Jemaah Haji Baru 86,99 Persen

Banyak Keterlambatan, Ketepatan Penerbangan Jemaah Haji Baru 86,99 Persen

Nasional
Kemenhub Catat 48 Keterlambatan Penerbangan Jemaah Haji, Paling Banyak Garuda Indonesia

Kemenhub Catat 48 Keterlambatan Penerbangan Jemaah Haji, Paling Banyak Garuda Indonesia

Nasional
PSI: Putusan MA Tak Ada Kaitannya dengan PSI maupun Mas Kaesang

PSI: Putusan MA Tak Ada Kaitannya dengan PSI maupun Mas Kaesang

Nasional
Kunker ke Sichuan, Puan Dorong Peningkatan Kerja Sama RI-RRC

Kunker ke Sichuan, Puan Dorong Peningkatan Kerja Sama RI-RRC

Nasional
Jokowi Beri Ormas izin Usaha Tambang, PGI: Jangan Kesampingkan Tugas Utama Membina Umat

Jokowi Beri Ormas izin Usaha Tambang, PGI: Jangan Kesampingkan Tugas Utama Membina Umat

Nasional
MA Persilakan KY Dalami Putusan Batas Usia Calon Kepala Daerah

MA Persilakan KY Dalami Putusan Batas Usia Calon Kepala Daerah

Nasional
Tingkatkan Pelayanan, Pertamina Patra Niaga Integrasikan Sistem Per 1 Juni 2024

Tingkatkan Pelayanan, Pertamina Patra Niaga Integrasikan Sistem Per 1 Juni 2024

Nasional
Politik Belah Bambu, PDI-P Bantah Tudingan Projo yang Ingin Pisahkan Jokowi dan Prabowo

Politik Belah Bambu, PDI-P Bantah Tudingan Projo yang Ingin Pisahkan Jokowi dan Prabowo

Nasional
Narasi Anak Muda Maju Pilkada Usai Putusan MA Dianggap Cuma Pemanis

Narasi Anak Muda Maju Pilkada Usai Putusan MA Dianggap Cuma Pemanis

Nasional
Putusan MA Dianggap Pragmatisme Politik Jokowi demi Kaesang

Putusan MA Dianggap Pragmatisme Politik Jokowi demi Kaesang

Nasional
Prabowo Minta AS dan China Bijak supaya Tak Bawa Bencana

Prabowo Minta AS dan China Bijak supaya Tak Bawa Bencana

Nasional
Putusan MA Dianggap Semakin Menggerus Rasa Keadilan Masyarakat

Putusan MA Dianggap Semakin Menggerus Rasa Keadilan Masyarakat

Nasional
Prabowo Serukan Investigasi Komprehensif Atas Peristiwa yang Terjadi di Rafah

Prabowo Serukan Investigasi Komprehensif Atas Peristiwa yang Terjadi di Rafah

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Tahu Arah Pernyataan Wapres | Saudi Deportasi 22 WNI Palsukan Visa Haji

[POPULER NASIONAL] PDI-P Tahu Arah Pernyataan Wapres | Saudi Deportasi 22 WNI Palsukan Visa Haji

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com