Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seks: Jika Beda Usia Jadi Kendala (1)

Kompas.com - 22/01/2009, 12:38 WIB

Meski terdengar klise, tetapi komunikasi dan saling memahami jadi kunci pencegahannya. Pernahkah Anda melihat pasangan suami-istri yang sangat jauh jarak usianya? Misalnya, suami sudah kepala enam, sementara istri masih muda belia. Atau sebaliknya, istri sudah lanjut, suami masih gagah-perkasa. Bagaimana kehidupan seksual mereka?

Umumnya, usia suami (usia kalender) memang lebih tua dibandingkan usia istri. "Perempuan, secara psikis atau kematangan pribadi, memang lebih cepat tua dibanding laki-laki. Begitu memasuki usia dewasa, mereka akan lebih matang 5 tahun dibandingkan pria. Nah, agar tingkat kedewasaan seimbang, maka idealnya usia suami memang lebih tua," saran dr. H. Bambang Sukamto, DMSH.

Lebih lanjut, konsultan seks dari klinik On Clinic Indonesia ini menjelaskan, "Ada rumus, pada saat menikah, idealnya usia wanita separuh umur pria ditambah 7." Misalnya, jika suami berusia 30 tahun, maka idealnya sang istri berusia setengah usia suami ditambah 7.

"Jadi, sekitar 22-23 tahun." Tapi, tentu saja, rumus ini tidak mutlak, dan hanya sebagai pegangan. "Ada juga, kok, pria yang lebih cepat dewasa, atau perempuan yang masih belum dewasa juga meski usianya sudah cukup. Yang harus dilihat sebetulnya tingkat kedewasaan, bukan usia. Banyak juga pasangan suami-istri yang tetap harmonis meski usianya terpaut jauh."

Dari segi fisik dan psikis, perbedaan usia yang sangat jauh memang bisa menimbulkan masalah. Misalnya, jika usia suami sudah lanjut, sementara istri masih muda dan masih di puncak gairah. "Suami sudah mengalami kemunduran fungsi seksual dan tidak bisa memuaskan istri. Ini bisa berakibat buruk, dari konflik biasa, perselingkuhan, sampai perceraian," jelas Bambang.

Begitupun jika istri jauh lebih tua. "Gairah sudah menurun, bahkan sudah hilang pada masa menopause, sementara suami sedang hot-hot-nya. Ini tentu akan menjadi masalah dan bisa membuat hubungan tidak harmonis, kecuali ada toleransi yang tinggi dari suami/istri yang jauh lebih muda." Bedanya, lanjut Bambang, perempuan kini sudah lebih berani menuntut haknya, termasuk dalam hal kenikmatan seksual. "Akhirnya, yang terjadi bisa istri selingkuh atau bercerai, karena ia tidak memperolehnya dari suaminya," tambah Bambang.

PIKIRKAN DULU
Meski tidak bisa dipukul rata, faktor usia, termasuk perbedaan usia, memang perlu dipertimbangkan masak-masak sebelum menikah. Pria dipengaruhi oleh hormon testosteron (androgen), termasuk gairah seksualnya. Misalnya, pada usia akil balig dan dewasa (di usia 17-25 tahun), gairah pria sedang berada pada puncaknya, karena produksi hormon testosteron juga masih pada puncaknya. Secara perlahan, seiring bertambahnya usia, produksi hormon ini akan menurun, lalu stabil sampai usia 40 tahun.

"Penurunannya begitu lambat, sehingga baru akan mencapai titik nol pada saat seorang pria berusia sekitar 90 tahun. Ini yang membuat sepertinya gairah pria tidak pernah padam," jelas Bambang.
Berbeda dengan perempuan, yang dipengaruhi oleh hormon estrogen, yang antara lain mengatur siklus haid dan juga gairah seksual. "Pada perempuan, hormon ini akan menurun dengan tajam dan akan mencapai titik nol pada usia 50-an saat mereka mengalami masa menopause atau mati haid. Jadi, penurunannya jauh lebih drastis," kata Bambang.

Secara psikis dan fisik, ini tentu akan memengaruhi kemampuan seksual seseorang. Padahal, menurut Bambang, faktor seks cukup besar pengaruhnya terhadap keharmonisan suami-istri. "Hubungan seks yang positif tentu akan berpengaruh juga terhadap keharmonisan rumahtangga. Belum ada penelitian, tapi pengaruhnya bisa mencapai 30 persen," tambahnya.

Selain mendapatkan kepuasan/kenikmatan, seks yang baik juga akan semakin meningkatkan rasa saling memiliki dan saling mencintai dari pasangan suami-istri. Ini berbeda dengan urusan ekonomi atau masalah anak, misalnya. "Suami atau istri masih bisa mengajak orang lain (orang ketiga) untuk berdiskusi atau curhat. Sementara untuk urusan seks, biasanya mereka enggan curhat ke orang lain dan cenderung menutup-nutupi. Suami tidak akan mau mengakui dirinya sudah ‘loyo' di depan orang lain."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com