Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mouly Surya, Obsesi Lama Tertuang Lewat 'Fiksi'

Kompas.com - 09/01/2009, 15:47 WIB

Di FFI 2008, wanita kelahiran 10 September 1980 ini menyabet empat penghargaan, termasuk Sutradara Terbaik, lewat film Fiksi. Bagi sutradara muda berbakat ini, seorang film maker haruslah membuat film yang bertanggung jawab. Apa maksudnya?

Fiksi memenangi empat kategori, termasuk Penyutradaraan Terbaik, di FFI 2008 lalu. Apa tanggapan Anda?
Jelas saya kaget banget. Dapat nominasi saja sudah kaget, apalagi setelah jadi pemenang. Sama sekali enggak nyangka. Apalagi nominator lainnya ada Mas Garin Nugroho segala.

(Selain Sutradara Terbaik, Fiksi juga menyabet penghargaan Film Terbaik, Skenario Cerita Asli Terbaik, dan Tata Musik Terbaik FFI 2008).

Sebelumnya enggak pernah berpikir Fiksi bakal jadi pemenang?
Enggak sama sekali. Bahkan enggak kepikiran tuh bikin film untuk memenangi festival. Kan ada orang yang bilang, "Oh film ini buat festival, film ini bagus untuk jualan". Menurut saya, tanggung jawab film maker adalah membuat film yang bagus. Kalaupun ternyata laku, filmnya tetap harus bagus juga. Jadi, intinya, fim maker itu enggak boleh bikin film yang asal jadi. Jenis apa pun, mau yang ringan atau berat, harus dikerjakan secara serius dan bertanggung jawab.

Apa, sih, kekuatan Fiksi sehingga menang di FFI lalu?
Saya memang belum nonton film nominator lainnya. Tapi, kalau soal kekuatan atau kelebihan, pasti dewan juri punya alasan kenapa mereka milih saya dan Fiksi. Saya sendiri enggak pernah merasa Fiksi atau saya lebih baik dari lainnya karena telah memenangi FFI.

Ini film layar lebar pertama, ya?
Iya. Sebelumnya, saya pernah jadi asisten sutradara di beberapa film. Tahun 2005, begitu menyelesaikan Program Magister Film dan Televisi di Bond University, Australia, saya magang di film Mirror karya Hanny R. Saputra. Habis itu, saya bertemu Om Rako Prijanto. Dia minta saya jadi asistennya di beberapa FTV dan film, seperti D'BIJIS dan Merah Itu Cinta. Saya juga pernah membuat beberapa klip video. Boleh dibilang, Fiksi ini obsesi lama saya...hehe.

Lebih suka film genre apa?
Saya tidak membatasi diri saya ke satu macam genre saja, kok. Saya ingin membuat film bergenre apa saja, entah thriller, drama, atau apa saja. Saya ini termasuk penikmat film apa saja. Film Hollywood, film Eropa, saya tonton semua. Mungkin oranglah yang lama-lama akan tahu dan mengenali film-film saya, "Oh, ini buatannya Mouly." Lama-lama saya punya ciri sendiri. Tapi, saya tidak membatasi diri. Orang yang kelak akan menilai film-film saya cirinya apa.

Fiksi ini inspirasinya dari mana, sih?
Saya dapet ide karakter Alisha (tokoh utama Fiksi yang diperankan Ladya Cheryl) ketika masih sekolah di Gold Coast, Australia. (Fiksi menceritakan seorang gadis, Alisha, yang meninggalkan dunianya yang penuh mimpi dan kemewahan ke dunia nyata yang sebaliknya, tanpa kemewahan tapi penuh cinta. Itu terjadi setelah Alisha bertemu seorang pemuda, Bari, yang tinggal di sebuah rumah susun). Referensinya memang kisah Alice in Wonderland, tapi bukan terinspirasi dari film atau cerita apa pun. Karakter Alisha itu di luar Alice in Wonderland.

Banyak simbol yang dimunculkan di Fiksi, ya?
Elemen-elemen visual atau yang sering disebut simbol itu memang ada sejak perencanaan. Jadi ada di skenario juga. Kalau tidak, pasti ngelantur kemana-mana. Simbol itu jadi bagus karena teratur. Istilahnya matching. Cuma prosesnya, karena film adalah sebuah proses kreatif, memang ada yang idenya muncul di lapangan.

Saya sendiri kerja berdasarkan plan, meskipun kadang kalau terlalu ketat mengikuti plan jatuhnya jadi pretensius, sementara kalau enggak di-planning, berantakan. Apalagi, Fiksi ini kan produksi independen, bujetnya enggak yang mewah-mewah amat, jadi apa-apa mesti terbatas. (Fiksi diproduksi oleh Cinesurya Production yang dikelola Mouly Surya dan sang suami, Parama Wirasmo. Parama sendiri menjadi sang produser).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com