Pelajar Biak Kampanye Stop Kekerasan Anak

BIAK, KAMIS - Sedikitnya 15 pelajar SMP se-Kabupaten Biak Numfor, Papua, Kamis, mengkampayekan penghentian kekerasan terhadap anak dalam rangka memperingati Hari Internasional Penghapusan Kekerasan Perempuan 2008.
     
Belasan pelajar SMP Negeri 1 dan SMP YPPK Biak itu menyampaikan pesan moral kepada berbagai elemen masyarakat maupun Pemkab Biak Numfor dengan menggelar teatrikal yang mengingatkan para orang tua untuk tidak mengabaikan hak-anak serta menghindari perilaku kekerasan bagi perempuan.

Menanggapi hal itu, Kepala Badan Pemberdayan Masyarakat Kabupaten Biak Numfor Jacky Wambrauw mengaku sangat terkesan dengan pesan moral para pelajar yang mengkampayekan penghentian kekerasan terhadap perempuan dan anak itu.

Ia berharap, lewat aksi teatrikal yang diperlihatkan pelajar SMP itu akan membuat para orang tua maupun masyarakat di Kabupaten Biak Numfor dapat lebih serius dalam memperhatikan hak-hak anak maupun perempuan.

Di antara hak anak itu, katanya, menjamin hak anak untuk hidup dan berkembang, hak untuk bersekolah, tidak memperkerjakan anak di bawah umur, dan jangan mengabaikan masa depan anak.

"Anak sebagai generasi penerus bangsa harus mendapatkan perlakuan sesuai dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002, karena itu para orang tua dapat memperlakukan hak anak dengan baik," katanya.

Menyinggung keterlibatan kalangan perempuan di Kabupaten Biak Numfor untuk mengkampayekan penghentian kekerasan, ia sangat mendukung kegiatan itu karena sangat menyentuh kepentingan anak-anak maupun perempuan.

Kegiatan kampaye publik penghentian kekerasan terhadap perempuan dan anak yang bekerjasama BPM Biak dengan Persekutuan Wanita Berpendidikan Theologia Biak itu akhirnya dilanjutkan dengan penulisan pesan moral di atas spanduk sepanjang empat meter.

Aksi penulisan pesan di spanduk sebagai wujud komitmen warga masyarakat maupun aparat pemerintah untuk mendukung program penghentian kekerasan perempuan di daerah setempat.

Ikut menandatangani pesan moral di atas spanduk, di antaranya Wakil Ketua DPRD Biak Numfor Jan Dantje Kbarek, Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Zaky Wambrauw, perwira TNI/Polri, serta aktivis perempuan gereja serta para wartawan.