Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TNI Berbisnis Lebih Banyak Implikasi Buruknya

Kompas.com - 27/11/2008, 18:39 WIB

JAKARTA, KAMIS - Peneliti LIPI, Jaleswari Pramowardhani mengatakan, saat ini merupakan momentum yang tepat untuk mengalihkan bisnis TNI, seperti yang diamanatkan oleh Pasal 76 UU 34 tahun 2004 tentang TNI. Menurutnya, waktu efektif yang tersisa hingga 16 Oktober 2009 hanya delapan bulan, karena terpotong pemilu legislatif dan presiden dan wakil presiden. Lewat tanggal tersebut, masyarakat sipil tidak dapat menuntut presiden terpilih untuk mengalihkan bisnis TNI karena tenggat waktunya telah usai.

Dhani mengatakan, di antara tiga rekomendasi yang dikeluarkan oleh Tim Nasional Pengalihan Aktivitas Bisnis (PAB) TNI 30 Oktober silam, pilihan alternatif pertama merupakan yang paling memungkinkan, walaupun lebih bersifat pragmatis. Rekomendasi tersebut mengambil seluruh bisnis TNI, namun keberadaan primer koperasi (primkop) TNI masih dipertahankan untuk dapat melayani kebutuhan pokok prajurit.

Sementara itu, rekomendasi pilihan kedua mendorong TNI menjadi profesional, dan hanya fokus pada tugas pokok dan fungsinya untuk menjaga keamanan negara. Lalu, rekomendasi ketiga, pengalihan bisnis TNI, termasuk primkop, induk koperasi (inkop), dan pusat koperasi (puskop). "Terpecahnya rekomendasi menjadi tiga pilihan diakibatkan adanya perbedaan persepsi di tubuh Timnas PAB mengenai pasal 76, terutama mengenai defisini bisnis, bisnis langsung dan tidak langsung, dan lainnya," ujar Dhani.

Dhani kemudian mengatakan, komentar-komentar Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso mengenai kompensasi dan kesejahteraan TNI setelah pengalihan bisnis menunjukkan resistensi dari tubuh TNI. Menurutnya, hal ini bukan hanya karena pengalihan aset TNI yang diperkirakan bernilai Rp 3,4 triliun saja, namun ini lebih karena dipretelinya kekuasaan TNI oleh masyarakat sipil. "Ini adalah persoalan kultur," ujarnya.

Selain itu, Dhani kembali menegaskan bahwa PAB TNI dapat mendukung sikap profesionalisme, dan reformasi TNI. "TNI yang berbisnis memiliki lebih banyak implikasi buruknya," katanya seraya menambahkan, sekarang saatnya untuk membicarakan mengenai hal-hal operasional, bukan lagi sekedar wacana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jemaah Haji Sambut Gembira Saat Hujan Turun di Mekkah, di Tengah Peringatan Cuaca Panas

Jemaah Haji Sambut Gembira Saat Hujan Turun di Mekkah, di Tengah Peringatan Cuaca Panas

Nasional
PPP Pastikan Agenda Muktamar untuk Pergantian Pemimpin Berlangsung Tahun 2025

PPP Pastikan Agenda Muktamar untuk Pergantian Pemimpin Berlangsung Tahun 2025

Nasional
Jemaah Haji dengan Risiko Tinggi dan Lansia Diimbau Badal Lontar Jumrah

Jemaah Haji dengan Risiko Tinggi dan Lansia Diimbau Badal Lontar Jumrah

Nasional
Idul Adha, Puan Maharani: Tingkatkan Kepedulian dan Gotong Royong

Idul Adha, Puan Maharani: Tingkatkan Kepedulian dan Gotong Royong

Nasional
Timwas Haji DPR: Tenda Jemaah Haji Indonesia Tidak Sesuai Maktab, Banyak yang Terusir

Timwas Haji DPR: Tenda Jemaah Haji Indonesia Tidak Sesuai Maktab, Banyak yang Terusir

Nasional
Sikap Golkar Ingin Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jabar Ketimbang Jakarta Dinilai Realistis

Sikap Golkar Ingin Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jabar Ketimbang Jakarta Dinilai Realistis

Nasional
Masalah Haji Terus Berulang, Timwas Haji DPR Usulkan Penbentukan Pansus

Masalah Haji Terus Berulang, Timwas Haji DPR Usulkan Penbentukan Pansus

Nasional
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Jemaah Haji Diimbau Tak Lontar Jumrah Sebelum Pukul 16.00

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Jemaah Haji Diimbau Tak Lontar Jumrah Sebelum Pukul 16.00

Nasional
Wapres Ma'ruf Dorong Kegiatan Kurban Terus Dijaga, Sebut Warga Non-Muslim Ikut Berkurban di Masjid Istiqlal

Wapres Ma'ruf Dorong Kegiatan Kurban Terus Dijaga, Sebut Warga Non-Muslim Ikut Berkurban di Masjid Istiqlal

Nasional
Semarak Perayaan Idul Adha 1445 H, DPC PDIP di 38 Daerah Jatim Sembelih Hewan Kurban

Semarak Perayaan Idul Adha 1445 H, DPC PDIP di 38 Daerah Jatim Sembelih Hewan Kurban

Nasional
Pelindo Petikemas Salurkan 215 Hewan Kurban untuk Masyarakat

Pelindo Petikemas Salurkan 215 Hewan Kurban untuk Masyarakat

Nasional
Gus Muhaimin: Timwas Haji DPR Sampaikan Penyelenggaraan Haji 2024 Alami Berbagai Masalah

Gus Muhaimin: Timwas Haji DPR Sampaikan Penyelenggaraan Haji 2024 Alami Berbagai Masalah

Nasional
DPD PDI-P Usulkan Nama Anies di Pilkada Jakarta, Ganjar: Seandainya Tidak Cocok, Tak Usah Dipaksakan

DPD PDI-P Usulkan Nama Anies di Pilkada Jakarta, Ganjar: Seandainya Tidak Cocok, Tak Usah Dipaksakan

Nasional
Kolaborasi Pertamax Turbo dan Sean Gelael Berhasil Antarkan Team WRT 31 Naik Podium di Le Mans

Kolaborasi Pertamax Turbo dan Sean Gelael Berhasil Antarkan Team WRT 31 Naik Podium di Le Mans

Nasional
Dorong Pembentukan Pansus, Anggota Timwas Haji DPR RI Soroti Alih Kuota Tambahan Haji

Dorong Pembentukan Pansus, Anggota Timwas Haji DPR RI Soroti Alih Kuota Tambahan Haji

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com