Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Obat Baru Hemofilia Dari DNA Lebih Aman

Kompas.com - 21/11/2008, 23:12 WIB

JAKARTA, JUMAT - Dalam awal perkembangannya, pengobatan hemofilia hanya dapat dilakukan setelah terjadi pendarahan (terapi on-demand), dengan menggunakan infus produk untuk menggantikan faktor pembekuan. Dalam mendapatkan perawatan, penderita Hemofilia seringkali terbentur dengan masalah kepraktisan, kenyamanan, dan keamanan.

Namun saat ini, penatalaksanaan hemofilia telah meluas menjadi bersifat pencegahan terhadap pendarahan (prophylaxis), yaitu infus faktor VIII secara rutin untuk mempertahankan kadar minimum FVIII (kadar konsentrasi FVIII dalam darah yang dibutuhkan untuk mencegah sebagian besar pendarahan).

"Terapi Hemofilia A kini menunjukkan perkembangan yang signifikan, dengan tersedianya Recombinant Antihemophilic Factor VIII. Terobosan baru ini tidak saja dapat menghentikan pendarahan (on-demand), tetapi juga terbukti efektif dalam mencegah pendarahan (prophylaxys)," kata Prof. dr. Karmel Tambunan, SpPD, KHOM dalam diskusi tentang Hemofilia yang diselenggarakan oleh PT. Bayer Indonesia, di Jakarta, Jumat (21/11).

Karmel melanjutkan, Recombinant Antihemophilic Factor VIII terbukti dapat ditoleransi tubuh dengan baik. Karena berasal dari pengembangan DNA, dan bukan berasal dari darah manusia (recombinant), sehingga resiko penularan kuman penyakit dapat diminimalkan.

"Di samping itu, penolakan tubuh terhadap Recombinant Antihemophilic Factor VIII terbukti rendah atau disebut sebagai low rate inhibitor, sehingga dapat meminimalkan komplikasi pengobatan," lanjutnya.

Selama ini penderita harus datang ke rumah sakit guna melakukan pengobatan, dan kalaupun ingin melakukan pengobatan di rumah, penderita atau keluarga harus mencari perlengkapan pengobatan satu persatu misalnya obat Hemofilia, cairan pelarut obat, jarum suntikan, dan kelengkapan lainnya.

Masalah yang harus dihadapi pasien tidak berhenti sampai di situ, karena faktor keamanan atau sterilitas dari penggunaan jarum suntik secara berkali-kali juga mengandung resiko.

Recombinant Antihemophilic Factor VIII dengan sistem medimop yang canggih, menyediakan persediaan alat yang lengkap mencakup obat, zat pelarut, serta alat penyuntikan, sehingga dapat menurunkan resiko kontaminasi dalam proses pencampuran.

"Terobosan yang terbukti aman, efektif, serta dapat ditoleransi dengan baik ini diharapkan dapat memberikan harapan baru bagi penderita Hemofilia A di seluruh dunia, termasuk di Indonesia," jelas Karmel. Di indonesia, Recombinant Antihemophilic Factor VIII diproduksi oleh PT. Bayer Indonesia, dan bersiap untuk di pasarkan secara umum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com