JAKARTA, JUMAT - Mantan panglima perang pasukan Fretilin, Kolonel Lere Anan Timur, beserta Menteri Muda Pertahanan Timor Leste, Julio Thomas Pinto, bertemu dengan mantan Komandan Jenderal Kopassus, Letjen (Purn) Prabowo Subianto, Jumat (21/11), di Hotel Borobudur, Jakarta. Pertemuan tersebut menurut kedua pihak, dilakukan secara informal dan sekadar pertemuan antar dua pihak yang pernah saling berperang.
"Pertemuan seperti ini sangat penting. Pada masa lalu antara kami memang berhadap-hadapan sebagai lawan dan saling memerangi. Akan tetapi sekarang bagaimana caranya kita bisa bersama-sama menghilangkan kebencian dan menggantinya dengan rasa persahabatan," ujar Prabowo usai pertemuan. Dalam catatan Kompas, Prabowo saat masih menjadi anggota Komando Pasukan Sandi Yudha (Kopassandha) di Timor Timur telah menewaskan Presiden Fretilin, Nicolao Lobato.
Pada pertemuan tersebut juga disinggung soal keberadaan makam para prajurit TNI yang gugur di negara tersebut semasa konflik. Prabowo mengharapkan pemerintah Timor Leste bisa mengupayakan kerangka para prajurit TNI tersebut agar bisa dipulangkan kembali ke Indonesia. Keinginan itu menurut Prabowo, selama ini disampaikan terutama oleh para keluarga, yang menginginkan pemakaman kerangka anggota keluarga mereka itu dilakukan di Indonesia.
Dipastikan mereka selama ini memang kesulitan jika ingin menjenguk makam keluarga mereka jika masih berada di Timor Leste. Dalam pertemuan, Lere juga meminta Prabowo untuk membantu pihaknya, terutama untuk bersama-sama saling berbagi dokumen-dokumen tertentu semasa perang, yang memang diperlukan sebagai upaya menuliskan kembali sejarah perang di sana, khususnya Timor Leste.
Akan tetapi permintaan bantuan tersebut lebih bersifat informal karena upaya serupa secara resmi juga dilakukan antar kedua pemerintahan. Menurut Lere, pihaknya seperti juga dialami Indonesia, sama-sama menghadapi persoalan sama terutama terkait tuntutan masyarakat Timor Leste soal kejelasan nasib para korban selama konflik.
Saat ditanya wartawan apakah Lere beserta delegasi Timor Leste juga akan menemui sejumlah mantan petinggi TNI lain, terutama yang berhubungan erat dengan negara mereka, seperti mantan Panglima ABRI, Jenderal (Purn) Wiranto, Lere menyebutkan pihaknya tidak punya cukup waktu. Menurut Lere, kedatangan dirinya dan delegasinya ke Indonesia sebenarnya lebih terkait kegiatan pameran senjata Indo Defence 2008, yang digelar di Jakarta. Dua hari lalu mereka juga menemui Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono.
"Sebenarnya kami juga ingin ketemu dengan mantan-mantan jenderal yang pernah bertugas di Timor Leste. Cuma waktunya sangat pendek. Kebetulan Pak Prabowo yang menyatakan ada waktu ketemu. Mungkin di masa mendatang akan diupayakan lagi," ujar Lere.
Dalam pertemuan tersebut Lere juga mengundang Prabowo untuk mengadakan kunjungan balasan ke Timor Leste. Selama ini hubungan antar pemerintah dan juga masyarakat sipil sudah terjadi dan dinilai semakin membaik. Dengan begitu, tambah Lere, yang belum dilakukan hanya lah pertemuan antar pasukan atau komandan pasukan yang dahulu saling bertempur, seperti yang saat ini dilakukan antara dirinya dengan Prabowo. Apa yang terjadi di masa lalu menurutnya adalah kecelakaan sejarah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.