Krisis Global, Ke Mana "Traveller" Pergi?

JAKARTA, SELASA —  Badan PBB untuk pariwisata (United Nations World Tourism Organization/UNWTO) menyatakan, krisis finansial global saat ini tidak memengaruhi orang untuk berwisata.
  
"Berbeda dengan berbagai krisis yang lalu, seperti SARS, teroris, dan tsunami, krisis keuangan dunia ini tidak akan berdampak besar terhadap kecenderungan untuk melakukan perjalanan (propensity to travel) karena berkaitan dengan kemampuan keuangan bukan karena takut melakukan perjalanan," kata Staf Ahli Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Thamrin B Bachri melalui pesan singkat dari China, Senin (17/11).
  
Thamrin berpartisipasi mewakili Indonesia pada International Conference on Revitalization of Tourism and Confronting Crisis di Chengdu Propinsi Sichuan, China yang diprakarsi oleh UNWTO dan China National Tourism Administration  dari 15 November-19 November 2008.
  
"Karena itu pilihan perjalanan akan lebih banyak ke destinasi-destinasi jarak pendek atau menengah atau bahkan domestik," katanya.
  
Dia menjelaskan, segmen wisman seperti visit friends and relatifes, tamu repeaters, wisatawan minat khusus dan Independent travellers akan lebih bertahan dibandingkan dengan wisatawan massal yang cenderung sensitif terhadap harga.
  
"Destinasi-destinasi yang menawarkan value for money dan nilai tukar yang menarik akan menjadi pilihan wisatawan karena harga akan menjadi isu kunci. Karena itu, kata kunci mengantisipasi krisis yang akan datang adalah kerja sama yang solid dalam tourism value chain antara pemerintah, industri, dan masyarakat," kata Thamrin.