Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Amrozi dkk, antara 12 Oktober dan 9 November

Kompas.com - 09/11/2008, 02:49 WIB

SABTU, 12 Oktober 2002, menjadi pilihan bagi Amrozi dan kawan-kawan untuk meledakkan bom rakitannya di tiga lokasi, Paddy's Irish Bar, sekitar Sari Club, dan area Konsulat AS di Renon, Denpasar, Bali. Kini, Minggu (9/11) dini hari ternyata menjadi pilihan eksekutor untuk mengeksekusi tiga terpidana mati bom Bali, Amrozi, Imam Samudra alias Abdul Aziz, dan Mukhlas.

Tanda tanya itu berakhir sudah. Ketiganya dieksekusi oleh tim regu tembak Brimob, Minggu, pukul 00.15. Setelah dilakukan otopsi, mereka dinyatakan telah meninggal dunia.

Sebagai kilas balik, bom di tiga lokasi yang menewaskan 202 orang itu meledak dalam waktu yang hampir bersamaan. Sebagian besar korban adalah warga negara asing yang tengah berwisata di Pulau Dewata.

Berdasarkan pengakuan adik kandung Amrozi, Ali Imron, komandan lapangan eksekusi pengeboman adalah Imam Samudera. Hal itu disampaikan Ali Imron saat dihadirkan sebagai saksi dalam persidangan Amrozi, 4 Juni 2003 (Kompas, 5 Juni 2003).

Bom seberat 5 kilogram yang dibungkus plastik tersebut diletakkan Ali Imron sekitar 50 meter selatan Kantor Perwakilan Konsulat AS di Renon. Tentang peledakan di Jalan Raya Legian, Ali Imron menuturkan, ia ditugaskan mengemudi mobil Mitsubishi L-300 yang telah dimuati bom bersama Isa alias Feri dan Arnasan alias Jimi.

Isa merupakan orang yang membawa bom yang dipasang di rompinya. Di pertigaan Jalan Legian, mobil dihentikan. Ali Imron alias Ale turun dan digantikan Jimi. Isa dan Jimi kemudian menuju lokasi pengeboman yang telah ditentukan Imam Samudera, yakni Paddy 's Pub dan Sari Club.

Isa akan meledakkan dirinya di Paddy 's, sedangkan Jimi meledakkan mobil di Sari Club. Keduanya turut tewas dalam peristiwa itu.

Setelah menurunkan kedua pelaku bom bunuh diri itu, Ali Imron dijemput Idris, tersangka bom Bali lainnya, menuju Denpasar. Ketika berada di Jalan Imam Bonjol, ledakan terjadi. Bom itu dirakit dan diracik Dr Azahari dan Dulmatin, sedangkan Amrozi ditugasi membeli mobil L-300 dan bahan potasium florat, belerang, dan bubuk aluminium.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com