TAIPEI, KAMIS - Pertemuan antara pemimpin China dan seorang utusan China di Taipei berlangsung hanya dalam waktu 5 menit. Presiden Taiwan Ma Ying-jeou menyambut utusan China, Chen Yunlin, Kamis (6/11), di wisma tamu kepresidenan Taipei.
Ma dan Chen saling bertukar bingkisan. Ma menyerahkan sebuah vas dan Chen menyerahkan sebuah gulungan lukisan seekor kuda. Pejabat dari kedua negara ini tak menghabiskan waktu lama untuk membicarakan bingkisan tersebut.
Chen tidak memanggil Ma dengan jabatan resmi, "presiden." Chen memang sengaja tak menyebut jabatan itu karena Beijing selama ini tak mengakui kedaulatan pemerintah Taiwan.
Ma menemui Chen sekitar 5 jam lebih awal dari jadwal semestinya dalam rencana pertemuan hari ini. Langkah itu dilakukan Ma sebagai upayanya menghindari aksi protes yang mewarnai jamuan makan malam dengan Chen tadi malam.
Sebagian besar demonstran mendukung kemerdekaan Taiwan dan menentang hubungan yang lebih erat dengan China yang selama ini mengklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya. Demonstran juga menjadi berang akibat pengamanan polisi yang sangat ketat dalam kunjungan 5 hari Chen di Taiwan.
Sekitar 1 jam setelah perubahan jadwal pertemuan diumumkan Kamis ini, ratusan demonstran mulai berkumpul di sekitar wisma tamu kenegaraan. Jalan-jalan menuju wilayah tersebut telah ditutup dengan penghalang besi oleh para polisi.
Chen telah berada di Taipei Senin (3/11) untuk mengesahkan sebuah kontrak kerjasama perdagangan. Kunjungan itu merupakan kunjungan pertama yang diadakan oleh pejabat tingkat tinggi China di Taiwan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.