Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melamin Menyebar Hingga ke Telur

Kompas.com - 26/10/2008, 12:28 WIB

HONGKONG, MINGGU — Bahan kimia industri melamin dalam kadar tinggi ditemukan pada telur-telur dari China. Kandungan melamin itu diduga berasal dari bahan pakan yang diberikan ke ayam. Pemerintah Hongkong juga menemukan melamin dalam kadar tinggi pada cracker Blueberry Cream Sandwich yang diproduksi oleh perusahaan Filipina, Croley Foods MFG Corp.

Pemerintah Hongkong menjelaskan telah menemukan 4,7 parts per million (ppm) melamin  pada telur-telur yang berasal dari ternak ayam petelur Dalian Hanwei Enterprise Group, Dalian, kota pelabuhan di timur laut China. Menteri Pangan dan Kesehatan Hongkong York Chow menjelaskan, kemungkinan melamin berasal dari pakan untuk ayam petelur. "Opini awal para pakar menyebutkan terdapat masalah dengan pakan ayam petelur tersebut," kata Chow kepada beberapa wartawan.

Skandal standar keamanan makanan merebak belakangan di China setelah sejumlah produk susu tercemar melamin. Lebih dari 3.600 anak-anak di China masih memerlukan perawatan medis setelah mengonsumsi susu yang telah tercemar itu. Empat bayi telah meninggal dunia dalam kasus susu tercemar melamin tersebut.

Melamin biasa digunakan di antaranya untuk memproduksi plastik, pupuk, dan cat. Beberapa pakar kesehatan menyebutkan melamin dengan kadar yang sangat kecil masih belum menimbulkan potensi bahaya. Namun, dengan kadar yang lebih tinggi, melamin dapat menimbulkan batu ginjal hingga gagal ginjal. Bayi sangat rentan terganggu kondisi kesehatannya apabila terlanjur mengonsumsi produk tercemar melamin.
     

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com