Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPOM Mandul, YLKI Siapkan Uji Lab Alternatif

Kompas.com - 15/10/2008, 15:40 WIB

JAKARTA, RABU — Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) berencana menyediakan layanan uji laboratorium alternatif terhadap produk yang disinyalisasi berbahaya bagi konsumen.  Namun laboratorium bukan ini bukanlah saingan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang merupakan lembaga resmi pemerintah.

"Kita akan mencari alternatif laboratorium yang akan melakukan pengujian produk. Nantinya lab ini memeriksa produk apa yang perlu diuji berdasarkan usulan masyarakat. Mungkin Bila kita tidak dapat menemukan lab di dalam negeri YLKI akan mencari lab di sekitar ASEAN. Karena persoalan ini juga ada di ASEAN," ungkap Ketua YLKI, Husna Zahir, kepada para wartawan di Jakarta, Rabu (15/10).
 
Husna menjelaskan, ide penyediaan lab uji alternatif ini merupakan upaya counter terhadap sinyalemen BPOM bahwa produk dalam negeri dan produk impor dari negara di luar China dinyatakan aman dari unsur melamin, padahal belum ada uji lab dari lembaga mana pun termasuk BPOM sendiri..

Menurut YLKI, BPOM terlalu percaya diri bahwa produk makanan lokal dari dalam negeri dijamin bebas dari melamin, padahal belum ada bukti empiris. Demikian juga terhadap makanan impor yang berasal dari negeri lainnya.

Pernyataan tersebut menurut YLKI justru membuat masyarakat salah paham dan  ini berarti  menyesatkan  bagi kepentingan perlindungan publik. Menurut dia, seharusnya BPOM dengan kapasitasnya secara proaktif melakukan uji sampling terhadap produk makanan dalam negeri dan makanan impor apakah memang terbebas dari melamin atau tidak..

Husna lebih jauh menegaskan bahwa YLKI masih akan mematangkan rencana uji lab alternatif ini. "Pertama, kita akan mematangkan lebih dulu soal siapa dan lab mana yang akan melakukan pengujian dan penelitian. Selain itu, kita juga dapat menerima masukan dari konsumen, apa sih yang ingin mereka tahu tentang produk," ujarnya.

Husni menilai BPOM sejauh ini belum dapat memenuhi harapan masyarakat yang begitu besar akan keamanan produk.  "BPOM sebenarnya kompeten untuk melakukan pengujian produk, tetapi mereka belum cukup untuk bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan masyarakat.  Kita tidak bermaksud untuk mengambil alih tanggung jawab BPOM, tetapiYLKI ingin membantu memenuhi kebutuhan masyarakat. Tanggung jawab tetap berada di BPOM selaku badan pemerintah.  Jadi daripada menunggu, YLKI mencoba melihat apa yan bisa kita lakukan bersama-sama," tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com