Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merek Pun Ikut Pulang Kampung

Kompas.com - 23/09/2008, 17:51 WIB

PANTANG pulang kampung tanpa mengusung merek. Begitu rupanya pertimbangan yang ada di benak para pemilik produk menyambut Lebaran. Kenyataannya, makin hari makin lazim saja para pengusaha yang memulangkan karyawan, pengecer, bahkan konsumen ke daerah asal untuk merayakan Idul Fitri.

Tak tanggung-tanggung, ratusan bus besar bertempat duduk 55 dipesan jauh-jauh hari untuk membawa pulang mereka yang sejatinya ikut ambil bagian mempertebal pundi-pundi perusahaan tempat bernaung mencari sesuap nasi. "Saya pernah memesan 123 bus," begitu kata Ngadri, staf pemasaran dan promosi PT Jamu Jago menjawab pertanyaan kompas.com, Selasa (23/9).

Sudah barang tentu, karena terkait dengan produk, badan bus yang sudah disewa itu penuh dengan stiker merek. Dapat dibayangkan, bus yang bakal melaju ke seantero wilayah, terlebih Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur secara langsung memamerkan nama-nama merek unggulan kepada seluruh lapisan masyarakat. "Merek yang kami punya akan makin dikenal," kata Maria Reviani Hidayat, salah seorang dari generasi penerus PT Jamu Sido Muncul, pekan lalu.

Sayangnya, baik Maria maupun Ngadri tak mengatakan terus-terang ongkos mudik untuk sekali penyelenggaraan. "Biayanya bisa miliaran memang," kata Maria.

Sementara, penelusuran ke Hiba Utama, salah satu perusahaan otobus di Jakarta yang menjadi langganan para produsen untuk pelaksanaan mudik menunjukkan rata-rata ongkos paket pemesanan sebuah bus ukuran seperti disebutkan di atas untuk tujuan Wonogiri, Jawa Tengah, sekitar Rp7 juta.

Lalu, bus carter tujuan Cirebon, Jawa Tengah, banderolnya di kisaran Rp5 juta per unit. Jadi, silakan menghitung ongkos promosi dari sisi alat transportasi. Nanti hasilnya ditambah dengan pengeluaran lain semacam bingkisan Lebaran dan konsumsi untuk para pemudik berikut bayaran artis yang ikut mengantar para pemudik di lokasi pemberangkatan. "Nggak apa-apa, itu kan hitung-hitung ke depannya memperkuat loyalitas terhadap merek," demikian Maria.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com