Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mewahnya "Rumah Berjalan", Ada Dapur Plus Kursi Pijat (1)

Kompas.com - 23/09/2008, 10:44 WIB

Naik bus supermewah yang hanya berisi 10 penumpang dengan fasilitas serba wah, mungkin belum pernah Anda lakukan. Sesuai namanya, Omah Mlaku (rumah berjalan), alat transportasi ini memang mirip rumah mewah yang berjalan.

Bus yang satu ini barangkali bisa menjadi salah satu pilihan alat transportasi untuk mudik Lebaran. Namanya Omah Mlaku (OM), disediakan oleh PO Nusantara, dan didesain sebagai bus supermewah dengan beragam fasilitas.

Selain modelnya yang benar-benar superblok, besar, OM juga mengantongi sertifikat Euro 3. "Itu standar emisi gas buang yang ramah lingkungan. Sebagai perbandingan, bus-bus malam Super Executive di PO Nusantara masih Euro 2, sementara mobil di Eropa, Euro 4. Saringan filter solar di OM banyak. Begitu juga filter udaranya. Sistem pembuangannya pun berbeda, dengan beberapa kali penyaringan lagi," kata Andy Darmawan, IT Manager PO Nusantara.

Di Indonesia, OM merupakan satu-satuya bus bermesin tengah dengan fasilitas semewah dan selengkap ini. Di dalamnya terbagi atas tiga ruangan, yaitu ruang pengemudi, ruang tengah, dan kamar tidur plus toilet. "Privasi pengguna sangat dijaga. Pengemudi enggak bisa mendengar dan melihat ke ruang tengah karena kaca penyekatnya tak tembus pandang," kata Andy.

Di ruang tengah terdapat sofa, meja kerja, kursi pijat elektrik, ruang multimedia, dan satu set perlengkapan dapur kering. Termasuk microwave dan lemari pendingin. Di bagian paling belakang, terdapat tempat tidur susun dan toilet.

Seperti Jet

Ide awal OM berasal dari pemilik PO Nusantara, Handojo Budianto. "Sudah lama ia ingin punya bus seperti ini. Ketika studi di AS, dia juga mempelajari perkembangan bus di sana." Mimpi itu baru terwujud tahun 2005 setelah Handojo kembali ke Indonesia. Namun ternyata membuat bus dengan desain mewah seperti yang diimpikan, tak semudah membalik tangan.

"Soalnya, ini satu-satunya bus bermesin tengah yang ada di Indonesia. Biasanya, ada di depan atau di belakang. Pihak karoseri di Malang harus mempelajari lebih dulu bagaimana membuat desain bodinya. Perlu waktu 2 tahun hanya untuk membangun bodinya."

Akhir 2007, bodi OM selesai dan langsung dibawa ke pool PO Nusantara di Demak. "Karena waktu itu menjelang Lebaran, kami tunda pengerjaan interiornya dan baru Januari 2008 selesai." Bulan berikutnya, bus itu diperkenalkan ke masyarakat, "Langsung ada yang booking."

Kata Andy, mesin bus ini canggih dan bisa berjalan kencang. "Benar-benar seperti naik jet." Sayangnya, jarak bodi bus dengan tanah, rendah sekali dan karena itu belum bisa melayani permintaan ke luar pulau karena bus tak bisa naik ke kapal fery saking pendeknya. "Padahal, permintaan dari Bali banyak, lho. Khususnya dari orang asing."

Disukai Artis

Nama Omah Mlaku sendiri diambil setelah melalui diskusi panjang. "Awalnya sempat mau pakai nama asing. Tapi Pak Handojo waktu itu bilang, kasih nama yang unik.

Akhirnya, ia menemukan nama Omah Mlaku, sekaligus menunjukkan bahwa ini murni ide dari anak daerah. Lucunya, kemarin ada calon penumpang dari Jawa Barat yang protes. Katanya, nanti yang kedua kasih nama Sunda, ya," kata Andy sambil tergelak.

Kru yang melayani OM dipilih melalui proses seleksi lumayan ketat. "Pengemudinya dipilih yang sudah berpengalaman menguasai mesin Volvo." Selain pengemudi, seorang lagi awak bus bertugas melayani penumpang, sekaligus sebagai kernet.

Soal fasilitas, tak usah diragukan. "Kalau capek, ada kursi pijat otomatis. Di ruang tengah juga ada 2 meja kerja dan sofa kulit yang mewah." Jika ingin menjelajah dunia maya, bisa browsing melalui fasilitas hot spot. "Multimedia yang ada di OM bisa memutar VCD dan DVD dengan layar LCD 32 inchi, juga karaoke dan PS 2 untuk anak-anak."

Selain itu, OM juga dilengkapi navigasi GPS untuk membantu perjalanan. "Di dashboard juga ditambahkan kamera menghadap ke jalan. Kamera ini akan menunjukkan kondisi di depan bus. Hasilnya akan dikirim ke monitor di ruang tengah dan ruang tidur penumpang. Jadi, penumpang tahu kondisi jalan di depan seperti apa, bus sampai di mana, kecepatannya berapa, dan sebagainya. Jadi, mereka tak perlu teriak tanya ke pengemudi."

Bagi yang suka memasak, disediakan dapur kering dengan lemari pendingin dan microwave. "Kalau pengin tidur, disediakan kamar tidur dengan ranjang bertingkat," lanjut Andy sambil menambahkan, untuk kenyamanan, OM didesain hanya untuk 10 penumpang.

Hingga kini, setiap bulan minimal ada 3 penyewa yang memakai OM. Penyewaan minimal 3 hari dengan harga sewa Rp 6 juta per hari. Kecuali Lebaran, harga sewa naik menjadi Rp 8 juta per hari. Tak hanya penumpang biasa, pejabat dan artis pun sudah banyak yang mencoba kemewahan OM, seperti 3 Diva, Yuni Shara, Dewa, dan Coklat.

"Samsons juga sempat lihat-lihat. Ada yang pakai untuk tour, seperti 3 Diva. Mereka senang sekali, soalnya baru kali ini ada bus semewah ini." Ingin mencoba?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com