Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sidang Kedua Munarman Dagelan

Kompas.com - 04/09/2008, 16:37 WIB

JAKARTA,KAMIS - Sidang kedua kasus kerusuhan 1 Juni di Monas dengan terdakwa Munarman, hari ini Kamis (4/9), diramaikan tawaan-tawaan dari pendukung Munarman maupun peserta sidang. Pasalnya, saksi Sugiono yang dihadirkan Jaksa Penuntut Umum, keterangannya dinilai plintat-plintut. Sugiono merupakan seorang supir yang diminta oleh salah satu anggota Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) untuk membawa sound system yang sedianya akan dipakai untuk aksi di Monas. Kuasa hukum Munarman M. Assegaf berkali-kali mempertanyakan kebenaran Berita Acara Pemeriksaan (BAP) saksi di pihak penyidik.

Ketika Assegaf mempertanyakan apakah saksi mengetahui AKKBB ketika diperiksa penyidik, Sugiono mengaku tak tahu. Namun, Di dalam BAP, tertulis dengan jelas, saksi mengetahui AKKBB itu adalah Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan. "Awal-awal pemeriksaan itu saya tidak tahu, itu kan sudah terketik," ujar Sugiono diikuti tawa peserta sidang.

Selain itu, dalam BAP Sugiono mengaku tahu ada korban lain dari AKKBB dalam insiden Monas yang turut menjadi korban. Namun, Sugiono menyangkal mengetahuinya saat kejadian. "Itu kan setelah divisum di Rumah Sakit Jakarta. Pada saat kerusuhan tidak tahu ada anggota AKKBB yang luka-luka," tandas Sugiono. Keterangan saksi yang dinilai membingungkan ini menjadi 'lucu'. Bahkan Assegaf berkesimpulan, saksi telah didikte oleh pihak penyidik.

Dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP), Sugiono mengaku turut dipukul oleh sekelompok pria berjubah putih karena dituduh sebagai anggota Jemaah Ahmadiyah. Sugiono sempat mengalami luka memar di bagian kepala hingga divisum di Rumah Sakit Jakarta. Saksi Sugiono di awal persidangan mengaku tidak mengenal Munarman dan tidak mengetahui keberadaan Munarman dalam aksi di Monas tersebut. Kuasa hukum Munarman Moh.Assegaf mengatakan Jaksa Penuntut Umum tidak tepat menghadirkan Sugiono sebagai saksi. "Buktinya saksi ini tak melihat Munarman dan tidak kenal," tandas Assegaf.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com