Anwar Akan Sampaikan Hasil Audit Migas

JAKARTA, RABU - Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Anwar Nasution menghadiri undangan rapat konsultasi oleh Panitia Angket BBM. Anwar bersama sejumlah pejabat BPK tiba di ruang Pansus C, Gedung Nusatara II DPR sekitar pukul 10.30 WIB, Rabu (3/9). Sebelumnya, pada pertemuan pertama 21 Agustus lalu ia berhalangan hadir.Namun, jika sebelumnya rapat konsultasi berlangsung terbuka bagi wartawan.

Rapat kali ini tertutup. "Aku sudah usulkan terbuka," demikian bunyi pesan singkat anggota Panitia Angket Abdullah Azwar Anas saat ditanya mengapa rapat berlangsung tertutup.

Padahal, jika jenis rapat adalah rapat konsultasinya seharusnya berlangsung terbuka. Anwar bersama jajaran pejabat BPK akan memberikan pemaparan tentang hasil audit investigasi sektor hulu dan hilir migas. Pada sektor hulu migas, hasil audit yang akan disampaikan mengenai produksi lifting minyak mentah, harga minyak mentah Indonesia, penerimaan negara dari minyak mentah dan cost recovery.

Dalam rapat konsultasi pertama, BPK menyampaikan temuan pemeriksaan diantaranya tentang koreksi cost recovery yang perhitungannya tidak akurat. BPK juga menemukan adanya kelemahan-kelemahan dalam klausul kontrak migas. Kelemahan tersebut adalah klausul yang longgar tentang biaya operasi (operating cost), klausul punishment yang belum diatur jika terbukti ada pembebanan biaya yang tidak relevan (baik dalam operating cost, maupun capital cost).

Akan tetapi, paparan pada konsultasi pertama itu dinilai tak memuaskan. Hal itulah yang mendasari panitia angket meminta Ketua BPK Anwar Nasution untuk hadir sendiri memaparkan hasil audit investigasi lembaganya.