Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Keragu-raguan Menerapkan Pancasila

Kompas.com - 30/08/2008, 00:34 WIB

Jakarta, Kompas - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menerima para pengurus Kesatuan Organisasi Serbaguna Gotong Royong atau Kosgoro yang dipimpin Bambang W Soeharto di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (29/8).

Kosgoro menyampaikan kepada Presiden agar menjadikan ideologi Pancasila sebagai ideologi yang bisa diterapkan dalam kehidupan berbangsa.

”Saat ini, untuk ideologi Pancasila, penerapannya terlihat masih banyak keragu-raguan di antara bangsa kita sendiri. Padahal, Pancasila telah berhasil mengkritisi komunisme, sosialisme, dan kapitalisme,” ujar Bambang dalam jumpa pers seusai pertemuan.

Globalisasi

Bambang mengemukakan, keragu-raguan kepada ideologi Pancasila muncul karena globalisasi dengan beragam nilai yang ditawarkannya. Padahal, sebagai ideologi, Pancasila bernilai luhur dan nilai-nilai yang ditawarkannya universal.

”Saat ini penting bagi generasi muda untuk mengetahui ideologi Pancasila sebenar-benarnya tidak untuk kepentingan kekuasaan seperti pada masa lalu,” ujarnya.

Selain membicarakan masalah Pancasila, Kosgoro juga menyampaikan rekomendasi, saran, masukan, dan dukungannya kepada pemerintahan yang dipimpin Presiden Yudhoyono dengan berbagai prestasinya.

”Empat tahun usia pemerintahan memberikan harapan cerah untuk masa depan Indonesia yang lebih baik,” ujar Bambang lebih lanjut.

Tridarma

Presiden Yudhoyono yang diberi dukungan minta Kosgoro menegakkan tridarmanya dalam setiap program yang dibuat, yaitu pengabdian, kerakyatan, dan solidaritas.

Pengurus Kosgoro yang hadir antara lain Hayono Isman (mantan tim sukses Yudhoyono tahun 2004), AM Abdullah, Tjokro Soeprijanto, Eliakim Tambun, Abdul Muin Angkat, JG Wowor, Lego Nirwhono, Novyan Kaman, Rathin Adiwaluyo, Bambang Sentanu, Soesanto Wismoyo, Titus Sarijanto, Uncu M Natsir, dan Basroni.

Kosgoro didirikan Mas Isman dan para pemuda pejuang eks Brigade XVII Detasemen I Tentara Republik Indonesia Pelajar (TRIP) pada 10 November 1957.(INU)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com