Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fiji Diancam Diskors dari Forum Pasifik

Kompas.com - 22/08/2008, 00:40 WIB

Alofi, Niue, Kamis - Para pemimpin negara-negara Pasifik Selatan, Rabu (20/8), mengancam menskors Pemerintah Fiji pasca- kudeta dari Forum Pasifik Selatan jika tidak juga melakukan pemilu demokratis pada Maret 2009. Forum regional ini beranggotakan 16 negara.

Ancaman itu muncul dalam sebuah pernyataan bersama para pemimpin yang sedang mengadakan pertemuan puncak di Alofi, Niue. Para pemimpin itu juga mengecam pernyataan pemimpin kudeta Fiji, Komodor Frank Bainimarama, yang mengingkari janjinya mengadakan pemilu sebelum akhir Maret 2009.

Bainimarama memboikot konferensi tingkat tinggi (KTT) di Alofi itu karena menghindari debat dan kritik berkenaan dengan tidak dilakukannya pemilu di Fiji. Australia dan Selandia Baru merupakan anggota forum itu yang sangat mengecam perkembangan di Fiji.

Ancaman skors itu merupakan yang pertama kali dilakukan kepada negara anggota selama 39 tahun sejarah forum itu. Sikap ini mencerminkan kemarahan para pemimpin Forum Pasifik atas tindakan Bainimarama itu.

Bainimarama merebut kekuasaan di Fiji dalam sebuah kudeta tak berdarah pada Desember 2006. Bulan ini Bainimarama menarik janji yang dibuatnya tahun lalu untuk mengadakan pemilu sebelum Maret 2009.

Bainimarama mengatakan, dia menangguhkan pemilu karena memerlukan lebih banyak waktu untuk memperbarui apa yang disebutnya sistem politik di Fiji yang rasis dan tidak adil. Dia menolak hadir di Alofi karena merasa ditekan untuk mengadakan pemilu sebelum dapat melakukan pembaruan pemilunya.

Pemimpin Fiji itu juga mengancam keluar dari blok tersebut kalau kelompok itu menekan negaranya untuk kembali ke demokrasi terlalu cepat. Beberapa negara yang lebih kecil di kawasan prihatin bahwa negara kuat seperti Australia dan Selandia Baru terus menekan Fiji.

Ketua forum yang juga PM Niue, Toke Talagi, menegaskan, forum secara bulat menuntut Fiji memenuhi janjinya atau menghadapi skors. Dia mengatakan, keputusan itu bukan untuk semakin mengisolasi, tetapi berharap Fiji bisa terus terlibat dalam forum.

Fiji mengalami empat kali kudeta dan sebuah pemberontakan militer sejak 1987. Negara dengan 900.000 penduduk itu terpecah antara etnis Fiji dan warga keturunan India. Warga India mencapai 40 persen penduduk, tetapi menguasai sebagian besar perekonomian di negara itu.

Para pemimpin Forum Pasifik Selatan menyelesaikan pertemuan puncak mereka hari Rabu malam. Dalam deklarasi, mereka juga mengimbau dilakukan upaya yang lebih besar menekan dampak perubahan iklim di Pasifik.

Forum tersebut beranggotakan Australia, Selandia Baru, Fiji, Kepulauan Cook, Negara-negara Federasi Mikronesia, Kiribati, Nauru, Nieue, Palau, Papua Niugini, Kepulauan Marshall, Samoa, Kepulauan Solomon, Tonga, Tuvalu, dan Vanuatu. (AP/Reuters/AFP/DI)

 

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com