Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panitia Angket Akan Panggil BPK

Kompas.com - 15/08/2008, 17:07 WIB

JAKARTA,JUMAT - Panitia Khusus Hak Angket BBM akan memanggil BPK RI untuk memaparkan hasil-hasil audit BPK terhadap pengelolaan migas oleh Pertamina dan BP Migas pada tanggal 21 Agustus mendatang. BPK RI merupakan narasumber pertama yang akan dipanggil Pansus. Ketua Pansus Angket Zulkifli Hassan dari Fraksi PAN mengatakan pansus akan mendengarkan pemaparan BPK RI selama satu hingga dua hari untuk memperkaya pengetahuan pansus soal perminyakan nasional selama ini.

"Karena tim ini kan tidak bisa sembarang juga menuduh orang. Kita dengar-dengar dari BPK ini baru. Kita akan undang pakar-pakar untuk memperkaya teman-teman," ujar Zulkifli dalam pleno kedua pansus di Jaarta, Jumat (15/8).

Setelah mendengarkan keterangan BPK, barulah jadwal selanjutnya akan ditentukan lebih lanjut meski pada dasarnya pansus sudah memiliki draft jadwal program kerja. Dalam draft, pansus rencana berikutnya pansus akan memanggil berbagai ahli, seperti Kurtubi, Kwik Kian Gie, Rizal Ramli dan Faisal Basri untuk memberikan keterangan seputar produksi minyak, ekspor impor, analisis subsidi BBM dalam APBN dan harga BBM bersubsidi.

Sementara itu, anggota Komisi V dari fraksi PKB Abdullah Azwar Anas mengatakan DPR tidak menentukan langsung auditor yang diharapkan datang. Menurut Azwar, BPK bebas menentukan orangnya namun yang pasti adalah orang yang terkat langsung dengan audit ke kedua lembaga migasnasional itu. "Harapan kita BPK bisa membuka panjang lebar terkait temuan-temuan yang telah dilakukan sehingga dari situ sambil menunggu hasil audit investigasi yang dilakukan BPK maka panitia angket akan melakukan penyelidikan," ujar Azwar.

Azwar mengaku pansus belum menentukan metode penyelidikannya karena akan ditentukan pada rapat-rapat selanjutnya. Namun PKB, ujar Azwar, telah mengusulkan agar metode penyelidikan disusun secara tematis. "Misalnya tema terkait dengan lifting minyak, tema itu diperdalam dulu, diperlebar dengan berbagai narasumber. Yang kedua terkait ekspor impor, dengan sistem tematis akan bisa mengurai benang kusut perminyakan nasional," tandas Azwar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com