Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tujuh Pasangan Ramaikan Pilkada Garut

Kompas.com - 11/08/2008, 21:20 WIB

GARUT, SENIN - Tujuh pasangan calon bupati dan wakil bupati meramaikan Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Garut. Sebanyak tujuh pasang calon, masing-masing tiga dari unsur perseorangan dan empat dari partai politik telah mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Garut.

Dengan jumlah pendaftar tujuh pasangan calon, menurut Ketua KPUD Kabupaten Garut Mohammad Iqbal Santoso, Senin (11/8), Garut menjadi daerah yang paling banyak calon peserta Pilkada. Namun, ketujuh pasang calon belum diapstikan lolos karena masih perlu diverifikasi, mulai dari kesehatan, kelayakan ijazah dan bukti kepengurusan partai.

"Saat ini, kami masih melakukan verifikasi data. Jumat (8 /8) dan Sabtu (9/8) lalu dilakukan tes kesehatan calon. Hasilnya akan kami pleno- kan besok," ujar Iqbal. Ia menjelaskan proses terkini rangkaian pencalonan bupati dan wakil bupati Garut. Menurut jadwal, penetapan calon bupati dan wakil bupati ini akan dilakukan pada 31 Agustus.

Dari sebanyak tujuh pasang yang berminat menjadi calon dari unsur perseorangan dengan menyerahkan bukti dukungan, hanya tiga pasang yang memenuhi syarat bukti dukungan minimal 70.062 suara (3 persen penduduk) setelah melewati p roses verifikasi faktual, akhir Juli lalu. Masing-masing adalah Abdul Halim (Ketua Majelis Ulama Garut) Nandang Suhendra (Kementrian Riset dan Teknologi) dengan dukungan 93.643 suara.

Lalu, pasangan Sali Iskandar (Ketua Umum Persatuan Guru dan Dosen Swasta) Asep Kurnia Hamdani (Ketua Asosiasi Kepala Desa Indonesia Garut) yang memperoleh bukti dukungan 72.717 suara. Yang tidak kalah menarik, tampilnya artis Dicky Candra yang berpasangan dengan Aceng Holik (mantan pengurus Partai kebangkitan Bangsa di Garut) sebagai calon independen ketiga dengan dukungan 74.738 suara.

Sementara, dari unsur partai politik, tampil empat pasangan calon yang sah untuk mendaftar per 7 Agustus lalu. Masing-masing Rudy Gunawan Oin Abdurohim yang diusung koalisi Partai Golongan Karya dan PDI Perjuangan. Keduanya ini tampil setelah mewati proses konvensi internal di kedua partai pengusung. Oin menyisihkan incumbent Memo Hermawan yang juga Ketua Dewan Pimpinan Cabang PDI Perjuangan Kabupaten Garut. K oalisi dua partai ini mencapai 39,46 persen suara.

Konflik di PKB

Pasangan lainnya Wahdan Bakri dr Helmi Budiman, sama-sama orang legisiatif yang diusung Partai Persatuan Pembangunan dan Partai Keadilan Sejahtera. Lalu, ketiga pasangan Harliman Ali Rahman yang diusung Partai Kebangkitan Bangsa dan Partai Demokrat serta didukung Partai Banteng Reformasi dan Pelopor. Yang menarik, pengusungan kedua pasangan ini sempat menuai konflik. Sebab, pengurus PKB versi Gus Dur sempat bersikeras ikut mendaftarkan diri dengan mencalonkan Endang Siti Zaenab.

"Kami (KPUD) sempat terkepung di kantor Kamis (7/8) malam oleh mereka (pendukung PKB versi Gus Dur). Terpaksa kami pulang dikawal polisi, tutur Iqbal menceritakan. KPUD Garut bersikeras menolak pengusungan P KB pimpinan Abdul Mujid ini karena tidak memiliki kepengurusan yang diakui pemerintah. Apalagi, suara dukungan (sebagai syarat pengajuan) yang tersisa hanya 3 persen," tuturnya.

Pasangan terakhir, Syamsu Djayusman Hudan Musafhudin lolos pendaftaran di menit injury time (batas akhir penutupan). Sebab, kedua pasang yang diusung dari Partai Amanat Nasional dan Partai Bulan Bintang ini, awalnya belum bisa menunjukkan syarat minimal dukungan akibat terkendala kepengurusan ganda di dua partai pendukung, yaitu Partai Nasional Banteng Kemerdekaan dan Partai Persatuan Demokrasi Kebangsaan.

"Ini (kepengurusan ganda) terjadi karena masing-masing mengklaim sah. Sebab, tiap-tiap kepengurusan ternyata dibentuk untuk strategi berbeda. Ada yang untuk Pemilu dan ada yang untuk Pilkada ini," tutur Syamsu. Namun, setelah mendapatkan tandatangan dari kepengurusan pusat, pasangan ini akhirnya lolos meramaikan Pilkada Garut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com