Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Theo: Golkar Pastikan JK Dapat Posisi Utama

Kompas.com - 30/07/2008, 04:25 WIB

JAKARTA, RABU - Salah satu Ketua DPP Partai Golkar, Theo L Sambuaga, di Jakarta, Selasa (29/7) menegaskan, HM Jusuf Kalla dipastikan akan mendapat posisi utama dalam proses penetapan calon presiden maupun calon wakil presiden nanti. "Mekanismenya sudah jelas, melalui Rapimnas Khusus yang digelar sesudah Pemilu Legislatif (Pileg) 2009 mendatang," tandasnya, menanggapi dimunculkannya empat tokoh calon presiden (Capres) oleh DPP Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI).

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, ke-4 nama yang diangkat AMPI, masing-masing HM Jusuf Kalla (Ketua Umum DPP Golkar dan Wakil Presiden RI), Surya Paloh (Ketua Dewan Penasihat DPP Golkar dan Pemimpin Grup Media), HR Agung Laksono (Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar dan Ketua DPR RI) serta  Sri Sultan Hamengku Buwono X (Fungsionaris DPP Partai Golkar dan Gubernur DI Yogyakarta).

Theo Sambuaga yang juga Ketua Komisi I DPR RI itu mengemukakan proses pencalonan, baik itu untuk Capres maupun Cawapres telah ditetapkan melalui Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) III, 2007 lalu, ialah dilakukan sesudah Pemilihan legislatif (Pileg) bulan April 2009.

"Yakni dilakukan dalam suatu forum Rapimnas Khusus, diikuti oleh delegasi Partai Golkar dari seluruh provinsi, juga Organisasi Massa (Ormas) Pendiri maupun Pendukung Partai Golkar," jelasnya.

Namun, sebelum Rapimnas Khusus itu, lanjut Theo, tentu akan diawali oleh survei kepada masyarakat. "Suara publik sangat menentukan di sini. Beberapa calon yang terangkat melalui survei, baik itu dari internal partai maupun non partai, akan ditetapkan melalui Rapimnas Khusus itu," tegasnya.

Dalam kaitan inilah, Theo Sambuaga berkeyakinan, HM Jusuf Kalla yang telah berhasil menakhodai partai berlambang pohon beringin itu selama sekitar empat tahun, bakal mendapat posisi utama, baik itu sebagai Capres atau pun Cawapres. "Sudah pasti begitu dong. Beliau kan ketua umum partai besar. Beliau layak mendapat posisi utama dalam proses pencalonan itu," katanya.

Tentang kemungkinan berkoalisi, Theo Sambuaga tidak menampiknya, dan mengatakan, semuanya tergantung hasil Pileg 2009 mendatang.

Hanya Pelemparan Aspirasi

Mengenai makin maraknya nama-nama Capres, sebagaimana telah diawali oleh PDI Perjuangan dengan mengajukan nama tunggal Megawati Soekarnoputri, lalu Partai Matahari Bangsa (PMB) yang mengusung 13 nama (di antaranya Amien Rais, Akbar Tandjung, Wiranto, HM Jusuf Kalla dan Din Syamsuddin), juga terakhir AMPI (empat nama), Theo Sambuaga mengatakan, itu hanyalah pelemparan aspirasi.

"Ini berbeda dengan proses pencalonan. Ini baru merupakan pelemparan aspirasi. Kalau sudah proses pencalonan resmi, bagi Partai Golkar, ya itu tadi, nanti pada Rapimnas Khusus 2009 mendatang," ujarnya.

Tentang kemungkinan mengusulkan nama tokoh nonkader partai, Theo Sambuaga tidak juga menampiknya. "Tentu semuanya bergantung pada dua hingga tiga kali survei, baik sebelum maupun sesudah Pileg 2009," tambah Theo Sambuaga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggapi Pernyataan Maruf Amin, Hasto Kristiyanto: Kita Sudah Tahu Arahnya ke Mana

Tanggapi Pernyataan Maruf Amin, Hasto Kristiyanto: Kita Sudah Tahu Arahnya ke Mana

Nasional
Budi-Kaesang Diisukan Maju Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil: Selalu Ada 'Plot Twist'

Budi-Kaesang Diisukan Maju Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil: Selalu Ada "Plot Twist"

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Periksa Adik Sandra Dewi Jadi Saksi

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Periksa Adik Sandra Dewi Jadi Saksi

Nasional
Di Ende, Megawati Kukuhkan Pengurus 'Jaket Bung Karno'

Di Ende, Megawati Kukuhkan Pengurus "Jaket Bung Karno"

Nasional
Ingin Usung Intan Fauzi di Pilkada Depok, Zulhas: Masa yang Itu Terus...

Ingin Usung Intan Fauzi di Pilkada Depok, Zulhas: Masa yang Itu Terus...

Nasional
Jokowi dan Megawati Peringati Harlah Pancasila di Tempat Berbeda, PDI-P: Komplementer Satu Sama Lain

Jokowi dan Megawati Peringati Harlah Pancasila di Tempat Berbeda, PDI-P: Komplementer Satu Sama Lain

Nasional
Serangan di Rafah Berlanjut, Fahira Idris: Kebiadaban Israel Musnahkan Palestina

Serangan di Rafah Berlanjut, Fahira Idris: Kebiadaban Israel Musnahkan Palestina

Nasional
Resmikan Layanan Elektronik di Pekanbaru, Menteri AHY Harap Pelayanan Sertifikat-el Lebih Cepat dan Aman

Resmikan Layanan Elektronik di Pekanbaru, Menteri AHY Harap Pelayanan Sertifikat-el Lebih Cepat dan Aman

Nasional
Moeldoko: Tapera Tak Akan Ditunda, Wong Belum Dijalankan

Moeldoko: Tapera Tak Akan Ditunda, Wong Belum Dijalankan

Nasional
Megawati Kenang Drama 'Dokter Setan' yang Diciptakan Bung Karno Saat Diasingkan di Ende

Megawati Kenang Drama "Dokter Setan" yang Diciptakan Bung Karno Saat Diasingkan di Ende

Nasional
Hari Jadi Ke-731, Surabaya Catatkan Rekor MURI Pembentukan Pos Bantuan Hukum Terbanyak Se-Indonesia

Hari Jadi Ke-731, Surabaya Catatkan Rekor MURI Pembentukan Pos Bantuan Hukum Terbanyak Se-Indonesia

BrandzView
Tinjau Fasilitas Pipa Gas Cisem, Dirtekling Migas ESDM Tekankan Aspek Keamanan di Migas

Tinjau Fasilitas Pipa Gas Cisem, Dirtekling Migas ESDM Tekankan Aspek Keamanan di Migas

Nasional
Jokowi Resmikan Sistem Pengelolaan Air di Riau Senilai Rp 902 Miliar

Jokowi Resmikan Sistem Pengelolaan Air di Riau Senilai Rp 902 Miliar

Nasional
Megawati Didampingi Ganjar dan Mahfud Kunjungi Rumah Pengasingan Bung Karno di Ende

Megawati Didampingi Ganjar dan Mahfud Kunjungi Rumah Pengasingan Bung Karno di Ende

Nasional
Jelang Idul Adha, Dompet Dhuafa Terjunkan Tim QC THK untuk Lakukan Pemeriksaan Kualitas dan Kelayakan Hewan Ternak

Jelang Idul Adha, Dompet Dhuafa Terjunkan Tim QC THK untuk Lakukan Pemeriksaan Kualitas dan Kelayakan Hewan Ternak

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com