Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Festival Keroncong Internasional di Solo

Kompas.com - 19/07/2008, 18:56 WIB

SOLO, SABTU - Kota Solo di Jawa Tengah akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan Festival Keroncong Internasional atau International Keroncong Festival yang diadakan pada 5 hingga 7 Oktober 2008. Penyelenggaraan IKF itu juga direncanakan akan mengukuhkan musik keroncong sebagai musik pusaka Indonesia.
    
"Musik keroncong telah menyebar ke seluruh dunia, tetapi benar-benar mengakar di Indonesia. Dan di Kota Solo yang telah dikukuhkan sebagai Kota Keroncong pada tahun 2007 inilah kita akan menyelenggarakan Kirab Keroncong Pusaka, bersamaan dengan IKF," ungkap Ketua Panitia IKF Pedhet Wijaya kepada pers, Sabtu (19/7).
    
Menurut Pedhet, penyelenggaraan IKF memang bersifat politis. "Ini memang tak lepas dari politik budaya, karena kita menginginkan karya-karya budaya yang bersifat local genius yang ada di masyarakat, seperti musik keroncong ini, hendaknya diangkat dan memperoleh penghargaan yang semestinya, sebelum diklaim oleh bangsa lain," paparnya.
    
Ditambahkan, lagu "Bengawan Solo" ciptaan Gesang pada tahun 1942 hakikatnya telah menjadi "duta besar" pertama bangsa Indonesia, mengingat saat itu "Bengawan Solo" telah tersiar sampai di beberapa negara Asia seperti Jepang dan China. Melalui "Bengawan Solo" kita bisa melihat kekuatan local genius di masyarakat, khususnya Solo, yang telah melakukan "penetrasi"-nya dengan cara kultural.
    
IKF disebut punya makna politis karena dalam festival ini akan mengundang dua kelompok peserta dari Malaysia, negara yang akhir-akhir ini dilaporkan sering melakukan klaim atas beberapa karya budaya yang dianggap sebagai local genius bangsa Indonesia.
    
Penyanyi keroncong Waldjinah menerangkan, musik keroncong juga sudah lama populer di masyarakat Malaysia. Ketika tahun 1996 dirinya dan maestro keroncong Gesang berkunjung ke Malaysia, ada penyanyi keroncong setempat yang usianya sama dengan Gesang (91). "Waktu kami datang ke Universias Negeri Johor, musik keroncong menjadi salah satu mata pelajarannya," tutur Waldjinah.
    
Ditambahkan, dirinya sudah menyampaikan undangan kepada dua kelompok musik keroncong di Johor dan Kuala Lumpur, Malaysia. "Mereka menyatakan, senang sekali diundang untuk ikut festival keroncong ini, dan bersedia akan datang," tuturnya.  
    
IKF akan diikuti 15 kelompok keroncong dari berbagai wilayah di Tanah Air, seperti Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Sumatera Utara dan Papua. "Masing-masing itu bukan mewakili daerah secara administrasi tetapi sebagai wilayah budaya," kata Pedhet Wijaya.
    
Festival ini seluruhnya akan diselenggarakan di Taman Balekambang, sebuah taman lama di bagian barat laut kota yang baru saja selesai direnovasi. Panggung untuk konser musiknya akan dibangun di tengah kolam besar. Ini sekaligus akan menjadi uji coba untuk penyelenggaraan Kongres Wali Kota -kota Pusaka Dunia (OWHC) di Kota Solo.
    
Pedhet menjelaskan, dalam rangkaian  kirab keroncong sebagai musik pusaka nanti, juga akan diperagakan tari, keris dan batik sebagai karya-karya budaya yang merupakan hasil local genius masyarakat kita.
   

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com