Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mitos dan Fakta Soal Sampo

Kompas.com - 14/07/2008, 13:02 WIB

BERBICARA soal kesehatan rambut tentu tidak akan lepas dari cairan pembersih bernama sampo. Beragam merek dan jenis sampo banyak ditawarkan di pasaran, mulai dari yang mengklaim mampu menghilangkan gatal-gatal, masalah ketombe, melembutkan, hingga menumbuhkan rambut.

Tak jarang, banyaknya pilihan membuat konsumen bingung dalam menentukan dan memilih sampo yang cocok untuk perawatan rambutnya. Apalagi, kenyataan ini juga makin dipersulit dengan beredarnya mitos atau informasi yang tidak tepat soal sampo yang kerap membuat konsumen terjebak.

Nah, berikut ini adalah sedikit rahasia yang diungkap para ahli kimia kosmetik tentang fakta dan mitos seputar sampo yang mungkin belum Anda ketahui. Dengan informasi ini, mudah-mudahan Anda akan mendapat panduan memilih sampo yang tepat.
 

1. "Sampo yang bagus banyak menghasilkan busa atau buih".

Mitos ini sepertinya masih banyak dipegang teguh. Semakin melimpah buih yang timbul dari pembilasan, rambut Anda rasanya akan semakin bersih. Sayangnya, anggapan ini justru tidak benar adanya. Anda mungkin saja senang dengan banyaknya busa sampo yang mengumpul di setiap helai rambut. Tetapi busa ini justru diciptakan para produsen untuk memberi efek psikologis agar terkesan lebih bersih.
 
Secara teori, pembentukan buih terjadi ketika molekul surfaktan dalam sampo bercampur dengan udara  dan menghasilkan jutaan gelembung tipis.  Idealnya, kepala Anda hanya cukup mendapat sedikit busa saja untuk melumasi rambut dan kulit kepala. Oleh sebab itu, berlimpahnya busa sampo sebenarnya hanyalah trik untuk memuaskan konsumen.

2. "Anda harus menggunakan formula khusus untuk mengikis residu".

Anggapan ini tidak sepenuhnya benar. Jika Anda memang tidak memakai produk-produk penataan rambut yang sifatnya berat (heavy duty), seperti pomade, mousse, atau gel, keramas teratur dengan sampo juga dapat mencegah bertumpuknya residu dari produk penata rambut yang tertinggal pada rambut Anda.

Jika Anda membutuhkan formula pembersih khusus, jangan menggunakaan lebih dari sekali seminggu.  Formula khusus biasanya mengandung banyak deterjen dan terbukti efektif membersihkan penumpukan residu pada rambut. Akan tetapi, pemakaian yang sering berpotensi merusak lapisan kutikula rambut.

3. "Berkeramas tiap hari merusak rambut Anda".

Menurut para ahli kimia kosmetik, anggapan ini lebih dominan sisi mitosnya. "Berkeramas setiap hari aman dan menyehatkan," kata Mort Westman, ahli kimia dalam majalah Womens Health.

Jika rambut Anda berminyak, tidak masalah jika harus berkeramas setiap hari. Bahkan mereka yang bertipe rambut ini juga dapat menggunakan formula lembut (bahan-bahan pelembab seperti  silikon, shea butter, atau pantenol). Pria dan wanita yang berambut kering atau kasar mungkin ingin lebih konservatif dengan mencuci rambutnya setiap hari. Yang pasti, apa pun tipe rambut Anda, sepanjang tidak menggunakan formula berat yang dapat mengikis minyak alami rambut, berkeramas secara teratur setiap hari tidak akan merusak rambut.


4. "Untuk hasil terbaik, lanjutkan keramas dengan conditioner".

Ini memang fakta, tetapi bukanlah anjuran bahwa Anda harus membeli dua produk secara terpisah. Para ahli kimia kosmetik bisa saja memuat banyak conditoner pada sejenis botol sampo. Tetapi sampo tidak akan memberi efek pembersihan maksimal dan memberikan conditioner yang cukup untuk melembabkan. Memakai conditioner secara terpisah akan memberi lapisan lembab pada tiap helai rambut sekaligus melindungiya. Namun bagitu, jika rambut Anda benar-benar sangat berminyak, aplikasikan conditioner hanya untuk bagian ujung rambut, jangan sampai ke akar.

5. "Setelah cocok dengan sejenis sampo, Anda kadang-kadang juga perlu mencoba merek lain".

Ini adalah mitos. Sejujurnya, dari mana anggapan ini muncul? Mort Westman mengatakan dengan jelas: "Periode rambut itu mati. Oleh karena itu, rambut tak dapat membiasakan atau beradaptasi dengan sesuatu. Itu hanyalah persepsi Anda mengenai bagaimana respons rambut Anda terhadap jenis formula baru. Oleh karena itu, jika Anda cocok dengan satu merek, tak ada alasan untuk menggantinya".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com