Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bajak Laut Somalia Lepaskan Kapal Jerman

Kompas.com - 10/07/2008, 03:35 WIB

BOSASSO, KAMIS - Kelompok perompak Somalia membebaskan sebuah kapal Jerman yang dibajak lebih dari sebulan lalu di lepas pantai negara Tanduk Afrika itu setelah pemiliknya membayar uang tebusan 750.000 dollar. Hal tersebut disampaikan beberapa pejabat setempat dan seorang perompak, Rabu (9/7). Kapal MV Lehman Timber dibajak orang-orang bersenjata pada 28 Mei di Teluk Aden dan dibawa ke Eyl, sebuah pelabuhan nelayan kecil di daerah utara Puntland yang relatif damai.

"Seorang kapten yang berbicara bahasa Inggris datang dan memberi kami 750.000 dollar," kata salah seorang bajak laut yang menyebut namanya Hassan. "Kami membawa uang tebusan dan turun pada Selasan malam, meninggalkan lima orang Rusia, empat orang Panama, dua orang Ukraina, dan tiga orang awak lain yang bekebangsaan Asia," katanya.

Andrew Mwangura, kepala Program Asistensi Pelaut yang berpusat di Kenya, mengatakan, uang tebusan itu dibayar oleh badan perkapalan yang tidak disebutkan atas nama perusahaan pemilik kapal tersebut. Ia mengatakan, kapal itu kini aman di perairan internasional, tapi kekurangan makanan, air minum, dan bahan bakar.  Abdullahi Said Nur, Wali Kota Eyl, mengatakan, penduduk melihat perompak melewati kota setelah pembayaran uang tebusan itu selesai.

"Sebuah kapal lain datang dan menawari mereka uang," kata Nur. "Kemudian perompak-perompak itu pergi dengan berjalan kaki melewati kami dan mengambil mobil yang menunggu di daerah pinggiran. Mereka menuju ke arah Garowe," katanya.

Deputi Menteri Pelabuhan dan Perikanan Puntland Abdikadir Muse Yusuf mengecam pembayaran uang tebusan itu dan mengatakan, hal itu akan mendorong pembajakan di salah satu perairan paling berbahaya di dunia itu.

Pembajakan biasa terjadi di jalur perkapalan di lepas pantai Somalia, tapi perompak umumnya memperlakukan sandera dengan baik dengan harapan memperoleh uang tebusan. Di Garowe, sejumlah keluarga perompak dikabarkan pergi menuju Eyl dengan harapan memperoleh uang dari para pembajak itu.

"Orang tidak memiliki pekerjaan di sini dan tidak punya harapan. Saya rasa karena itulah perompakan tidak akan berakhir," kata seorang warga setempat di Garoe yang meminta tidak disebutkan namanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com