Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

500 Aktivis Bermalam di Tugu Proklamasi

Kompas.com - 23/06/2008, 20:12 WIB

JAKARTA, SENIN - Maftuh Fauzi telah meninggal. Tapi perjuangannya tidak hilang seiring pemakamannya. Kematian Maftuh Fauzi mahasiswa Fakultas Akademi Bahasa Asing (ABA) Universitas Nasional (Unas) ini justru dijadikan momentum bagi para mahasiswa dan aktivis membangun semangat untuk melakukan aksi tolak kenaikan BBM yang sebelumnya sempat menurun.

Bahkan sekitar 500 aktivis dan mahasiswa yang berasal dari 11 Provinsi kini telah berkumpul di Tugu Proklamasi, Jakarta, Senin (23/6). Mereka bertekad untuk kembali melakukan aksi mendesak pemerintah membatalkan keputusan menaikkan harga BBM. Sebanyak kurang lebih 50 tenda sengaja didirikan di halaman Tugu Proklamasi. Tenda berukuran sekitar 2 x 2 meter tersebut digunakan sebagai tempat istirahat peserta aksi saat kelelahan.

Di tengah barisan tenda yang membentuk setengah lingkaran didirikan sebuah saung sebagai tempat diskusi peserta. "Peserta datang dari 11 provinsi dari berbagai organisasi seperti dari Medan, Jambi, Palembang, Kalimantan Selatan, Yogyakarta, dan Makassar. Besok kami aksi di DPR," ujar Jefri Silalahi, Ketua Panitia Nasional Temu Aktivis Lintas Generasi di Tugu Proklamasi, Jakarta, Senin (22/6).

Menjelang pukul 19.20 WIB, suasana sekitar tenda peserta tampak gelap. Cuma ada satu lampu sorot yang digunakan panitia menerangi area sekitar tenda peserta. Beberapa peserta terlihat menyiapkan belasan lampu petromak untuk penerangan. Sambil mengisi kekosongan waktu menunggu acara pemutaran film, sebagian peserta memilih berkumpul sambil berdiskusi satu sama lain. Suasana tampak santai.

Sementara itu, jalan masuk menuju Tugu Proklamasi tampak lebih terang dengan adanya empat lampu penerangan dan satu lampu sorot.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com