Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petani Pasundan Tuntut Bubarkan Perhutani

Kompas.com - 23/06/2008, 15:48 WIB

JAKARTA, SENIN - Sekitar 800 orang petani asal Garut Jawa Barat, yang tergabung dalam Serikat Petani Pasundan (SPP) melakukan aksi di depan Gedung DPR, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Senin (23/6). Mereka menuntut pembubaran Perhutani. Perhutani, menurut mereka telah menjadikan kaum petani sebagai kambing hitam dengan tuduhan bahwa petani melakukan aksi pembalakan liar.

"Tanggal 14 Juni kemarin ada operasi Lodaya Lestari yang dilakukan Perhutani. Seluruh hutan produksi yang berupa pohon jati ditebang Perhutani. Padahal itu lahan negara yang mereka klaim sebagai lahan mereka. Karena tidak ingin lahan negara itu digarap masyarakat, mereka mengkambinghitamkan petani yang sudah melakukan illegal logging. Padahal itu sama sekali tidak benar. Kami disini menuntut keadilan," ujar Ujang, Kepala Divisi Pengembangan Ekonomi SPP yang ditemui di lokasi aksi.

Ratusan petani ini sebelumnya melakukan aksi di KPK, Mabes Polri dan berlanjut di Gedung DPR. Rencananya, dari DPR mereka akan melanjutkan aksinya ke Departemen Kehutanan. Beberapa diantara mereka sudah terlihat kelelahan. Terik matahari tampaknya menguras tenaga mereka. Para petani ini berangkat dari Garut pada Minggu malam, dan tiba di Jakarta Senin dini hari. Mereka menumpangi 13 bis.

Sementara itu, meski rekan-rekannya sudah terlihat lelah, seorang orator masih terlihat bersemangat berorasi. "Bubarkan Perhutani! Reformasi agraria untuk rakyat," teriak sang orator. Teriakan itu hanya disambut tangan lunglai para petani yang duduk di trotoar depan Gedung DPR. Aksi tak berpengaruh pada arus lalu lintas di Jalan Gatot Subroto ke arah Slipi.

Saat berita ini diturunkan 10 orang perwakilan petani tengah menyampaikan aspirasinya kepada anggota DPR dari Fraksi PDIP. (ING)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com