Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kriminalisasi Pengguna Narkoba tak Efektif

Kompas.com - 17/06/2008, 08:50 WIB

MAKASSAR, SELASA - Jumlah penyalahguna narkotika, psikotropika dan zat adiktif (Napza) di Indonesia terus meningkat sekitar 40 persen per tahun meski pemerintah telah menghadirkan sekitar 13 lembaga khusus bagi para korban Napza.
   
Kepala Pusat Penegakan Hukum Badan Narkotika Nasional (BNN), Arief Sumarwoto mengatakan di Makassar, Senin, upaya menyediakan sarana rehabilitas, khususnya bagi penyalahguna Napza yang diposisikan sebagai pelaku kriminal, kurang efektif karena antarabandar atau pengedar dan penyalahguna tidak dilakukan pemisahan.
    
Ini menyebabkan penyalahguna masih sering menerima barang haram tersebut melalui pengedar yang berada dalam satu tahanan. Akibatnya mata rantai terus berlangsung padahal diharapkan dengan kehadiran LP khusus yang juga berfungsi sebagai panti rehabilitasi bisa mengurangi jumlah penderita.
    
"Malah sebaliknya jumlah korban terus mengalami peningkatan seiring dengan ditemukannya banyak kasus yang berada di luar," katanya.
    
Penyalahgunaan Napza juga diikuti dengan penyebaran HIV/Aids dan penyakit lainnya seperti hepatitis. Meski demikian, Arief optimis kasus penyalahgunaan Napza ini akan mengalami penurunan sebab kini penyalahguna Napza yang berada dalam LP telah dipisahkan dengan para narapidana lain yang memiliki riwayat kejahatan berbeda seperti kasus pencurian atau tindak kriminalitas lainnya.
    
Sementara itu, Ketua Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Kabupaten Kota Baru, Kalimantan Selatan, Fatizanolo mengatakan, tingkat penyebaran HIV/Aids di daerahnya umumnya disebabkan hubungan sex bebas.
    
Pasalnya kata Wakil Bupati Kota Baru ini, daerahnya merupakan kota pelabuhan dimana banyak kapal asing yang transit di tempat tersebut selama beberapa bulan.
    
Meski disinyalir kegiatan prostitusi terjadi di atas kapal asing  namun pihaknya tidak dapat melakukan pengawasan secara ketat sebab kegiatan tersebut berlangsung di tengah laut.
    
Tidak heran, katanya, penyebaran virus HIV/Aids tiap tahun mencapai sekitar 10-20 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com