Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lima Tahun Kok Masih Netek?

Kompas.com - 12/06/2008, 16:11 WIB

TIDAK diragukan lagi kalau Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan terbaik bagi bayi.  Kandungan gizi dalam ASI begitu luar biasa dan tidak daapat diimbangi susu formula atau makanan lainnya.

Kesadaran akan pentingnya ASI telah memicu banyak ibu di dunia untuk menyusui anaknya secara ekslusif hingga enam bulan dan melanjutkannya hingga usia maksimal dua tahun.  

Namun bagi seorang ibu asal Inggris, Stella Onios, waktu dua tahun sepertinya belumlah cukup. Ia berpendapat kedua anaknya yang kini berusia 4 dan 5 tahun masih berhak dan membutuhkan  ASI.  Bahkan, ibu berusia 45 tahun asal  Ludlow, Shropshire, itu mengaku belum berencana mengentikan suplai ASI keepada dua buah hatinya Josephine dan Zac dalam waktu dekat.  Lalu apa alasan Stella untuk tetap menyusui anaknya?

"Alam telah menciptakannya untuk Anda.  Ketika anak-anak kehilangan gigi susu mereka pada usia 5 hingga 8 tahun, bentuk rahang mereka berubah secara perlahan dan kehilangan kemampuan untuk menetek," ungkapnya.  

"Tapi jangan khawatir, mereka nantinya tidak akan menjadi  remaja yang menetek," tegasnya.

Stella juga mengaku tidak akan peduli dengan apa yang dikatakan teman-teman anaknya di sekolah. Ia menghindari kemungkinan buruk itu dengan mengajar anaknya di rumah.   Stella pun merasa nyaman dengan apa yang dilakukan selama ini karena mendapat dukungan penuuh dari  sang suami, Andy, (45), seorang desainer game komputer.

Stella juga menyatakan yakin bahwa sebenarnya masih banyak para ibu yang secara diam-diam masih menyusui anaknya hingga melewati usia dua tahun.

Sementara itu WHO sendiri  telah mewajibkan para ibu untuk hanya memberi ASI kepada  anaknya  dalam enam bulan pertama. Namun di Inggris sendiri  tercatat hanya satu dari tiga bayi yang mendapat ASI ekslusif pada seminggu pertama.  Satu dari  lima bayi masih mendapatan ASI dalam enam pekan pertama dan hanya satu dari 30 bayi  yang memperoleh ASI secara ekslusif dalam lima bulan pertama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com