Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Artalyta Sebut Kemas Mr K

Kompas.com - 11/06/2008, 16:09 WIB

JAKARTA, RABU - Sidang kasus dugaan suap dengan terdakwa Artalyta Suryani yang berlangsung di Pengadilan Tipikor, Kuningan, Jakarta Selatan, selalu dipenuhi kejutan. Sidang yang digelar hari Rabu (11/6) ini memutar beberapa rekaman percakapan antara Artalyta dan Urip Tri Gunawan. Salah satunya, rekaman hubungan telepon keduanya pada 13 Januari 2008.

Dalam perbincangan tersebut, Artalyta menyebut Kemas Yahya Rahman (saat itu Jampidsus) dengan Mr K. Sementara, untuk menunjuk Kemas, Urip menyebutnya "Atasnya atas". Atasan langsung Urip saat itu adalah Direktur Penyidikan M Salim, sedangkan atasan M Salim adalah Jampidsus Kemas Yahya Rahman.

Berikut petikan percakapan antara Artalyta Suryani (AS) dan Urip Tri Gunawan (U) yang diperdengarkan pada sidang hari ini :

U: Oya mbak, ini info dan perintah pimpinan untuk memanggil beliaunya yang laki-laki itu. Kita agendakan untuk formal tanggal 17 depan.

AS: Waduh

U: Nggak, gini aja..Nanti ke pengacaranya bersurat aja dalam keadaan sakit atau lagi di Singapur (Singapura). Gitu aja. Kalo nggak bisa menghadirkan. Biar terjawab sudah bahwa kita sudah memanggil...Gitu, ya tho?

AS: Ok

U: Tadikan sempat dihubungi sama 'atasnya atas'. Bukan atasanku, atasnya lagi

AS: Iya, aku ngerti

U: Cerita, tanya aku, si ibu itu pernah ketemukan? Saya ditanya gitu kan. Pernah sekali Pak. Saya jelaskan, saya independen. Apa yang kita temukan kita laporkan pimpinan. Tadi dia tanya. Cuma arahnya ke mana, nggak jelas. Gitu aja informasinya

AS: Mr. K... Mr. K?

U: Yes... Kan nanya, ya saya bilang, iya pernah sekali Pak, di kantor

AS: Hmm...

Setelah mendengar rekaman ini, hakim ketua Mansyurdin Chaniago menanyakan kepada Artalyta, siapa perempuan yang ada di rekaman tersebut. "Ya, saya Pak," jawab Artalyta.

Ia pun mengatakan, bahwa laki-laki lawan bicaranya adalah Urip. "Mr K, Kemas?" tanya hakim. "Ya. Yang perintah bikin surat sakit bukan Urip, tapi Kemas," ujar Artalyta.

Artalyta merupakan kerabat Sjamsul Nursalim, pemegang saham pengendali BDNI yang terjerat kasus BLBI. Dalam persidangan sebelumnya, dua jaksa anggota Tim 10 yang menyelidiki kasus BLBI II memberikan kesaksian bahwa Urip mengambil sendiri surat panggilan yang ditujukan kepada Sjamsul Nursalim. Biasanya, surat panggilan diantarkan oleh seorang kurir. Tiga kali dipanggil, Sjamsul selalu mangkir. Pada panggilan ketiga, kuasa hukumnya mengirimkan surat pernyataan yang menyatakan Sjamsul tengah menjalani pengobatan di luar negeri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com