Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Harus Buka Peluang Usaha Bagi Masyarakat Miskin

Kompas.com - 22/05/2008, 21:13 WIB

BANDUNG, KAMIS - Permasalahan kemiskinan di Indonesia bukanlah semata-mata persoalan sulitnya masyarakat memperoleh kebut uhan pangan tetapi minimnya kesempatan bagi masyarakat miskin untuk berusaha. Untuk mengurangi kemiskinan di Indonesia, Pemerintah harus terampil dalam memberikan peluang dan kesempatan berusaha bagi masyarakat miskin.

Demikian salah satu gagasan yang mengemuka dalam Talkshow 100 Tahun Kebangkitan Nasional dengan tema Selamatkan Indonesia Dari Kemiskinan yang diselenggarakan Forum Indonesia Muda, KM-ITB, dan Gamais ITB di Institut Teknologi Bandung, Kamis (22/5).

Salah satu kelemahan perekonomian di Indonesia adalah lemahnya sisi suplai yang ditandai dengan minimnya lapangan kerja. Karena itu, yang dibutuhkan bukan semata-mata bantuan secara fisik, melainkan bantuan insentif yang mampu memberikan peluang kerja bagi masyarakat, jelas ahli ekonomi Universitas Padjadjaran Rina Indiastuti.

Menurut Rina, sebagai sebuah kebijakan fiskal, kenaikan harga bahan bakar minyak(BBM) memang harus dilakukan untuk menyelamatkan keuangan negara. Penghematan pemerintah melalui pengurangan subsidi BBM yang kemudian dialihkan kepada penyalura n bantuan langsung tunai hanyalah bersifat sementara. Selanjutnya, pemerintah perlu mencari solusi jangka panjang untuk mengentaskan kemiskinan.

Meski mengalami perkembangan ekonomi setiap tahun, perkembangan ekonomi di Indonesia selalu dibarengi dengan terjadinya gap luar biasa antara masyarakat kaya dan miskin. Menurut Rina, terjadinya gap ini karena distribusi pekerjaan yang tidak merata.

Rina mengungkapkan, kebijakan yang ada sekarang barulah sebatas kebijakan keuangan, sedangkan kebijakan dari sisi suplai jarang dilakukan. Pemerintah seharusnya memberikan semangat kepada masyarakat agar bisa melakukan sesuatu. Karena, hakikat manusia ad alah menghasilkan sesuatu. Dengan semangat inilah, masyarakat akan bangkit secara produktif, ungkapnya.

Rina mencontohkan, pemberian insentif dilakukan dengan memberikan pekerjaan kepada ibu-ibu yang selama 24 jam diku rangi waktu tidur atau 18 jam tidak melakukan aktivitas pekerjaan apa pun. Pemerintah perlu memberdayakan mereka dengan membuka lapangan pekerjaan dalam partai besar, sehingga mereka melakukan sesuatu dan memiliki semangat baru, jelasnya.

Pertumbuhan lambat

Deputi Kementrian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Bambang Widianto mengatakan, pendapatan perkapita Indonesia saat ini sebesar 2.000 US dollar , sedangkan Malaysia sebesar 6.000 US dollar per kapita. Dengan asumsi pertumbuhan ekonomi sebesar tujuh persen hingga delapan persen per tahun, diperkirakan kita baru akan menyamai Malaysia dengan pendapatan perkapita sebear 6.000 US dollar pada tahun 2025, ujar Bambang.

Untuk mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat, Bappenas melakukan strategi dengan memberikan fasilitas pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur pada masyarakat miskin, pemberdayaan masyarakat, serta perkuatan usaha ekonomi mikro.

(A01)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com