Pembelian Premium Mulai Dibatasi

MAGELANG, SENIN- Pembelian premium bagi pengendara mobil di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar untuk umum (SPBU) di Kota dan Kabupaten Magelang, kini mulai dibatasi. Hal ini dilakukan seiring dengan makin berkurangnya pasokan premium yang dikirim dari Pertamina.

Haryono, pemilik SPBU Pakelan, Kota Magelang, mengatakan pembatasan pembelian ini sengaja diterapkan guna mengantisipasi kemungkinan habisnya stok premium yang dimiliki. "Supaya premium tetap tersedia dan saya tetap bisa menjalankan usaha SPBU, maka lebih baik pembatasan pembelian dilakukan sedari sekarang, ujarnya, saat ditemui Senin (12/5).

Minggu lalu, Haryono mengatakan, pasokan premium yang diterima berkurang. Jika biasanya, dia dapat menerima dua hingga tiga tangki per minggu, maka dalam satu minggu kemarin dia hanya mendapatkan satu tangki. Satu tangki berisi 16 ton premium.

Menyikapi kondisi itu, pengendara mobil kini hanya diperbolehkan membeli maksimum 15 liter premium per mobil. Kebijakan ini, menurutnya, mulai berlaku sejak Minggu (11/5) hingga pengiriman pasokan berlangsung normal, dua hingga tiga tangki per minggu.

Pembatasan serupa juga terjadi di SPBU New Armada, Kabupaten Magelang. Setelah Sabtu(10/5) jatah dua tangki premium tidak diterima, maka pada Minggu (11/5), pembelian premium bagi setiap pengendara mobil di SPBU ini dibatas 10 liter per kendaraan. Namun, setelah pengiriman kembali berjalan normal, pada Senin (12/5), pembelian premium dibatasi 20 liter per kendaraan.

Di SPBU Diponegoro, Kota Magelang, pembatasan pembelian sempat terjadi pada Minggu (11/5). Karena menipisnya pasokan, setiap pengendara mobil saat itu hanya diperbolehkan membeli bensin Rp 100.000. Namun, karena stok sudah kembali mencukupi, maka pada Sen in kemarin, ketentuan itu segera dicabut.

"Namun, kami juga masih terus melihat keadaan. Jika pembeli membeludak dan pasokan tidak rutin dikirim sesuai jadwal, maka pembatasan pembelian itu bisa kembali diberlakukan," terangnya.

Sejak Senin (5/12) hingga kemarin, pasokan premium yang diterima SPBU Diponegoro, hanya 16 ton per hari. Jatah ini berkurang 50 persen dibanding hari-hari sebelumnya yang mampu mencapai 32 ton per hari. (EGI)