Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keraguan Vaksinasi, Perlambat Penanganan Flu Burung

Kompas.com - 26/04/2008, 11:53 WIB

JAKARTA, SABTU - Keraguan pemerintah saat ini dalam memberikan vaksinasi flu burung menjadi penyebab tidak tuntas atau berlarut-larutnya penyelesaian kasus flu burung di Indonesia. Selain itu penangulangan terhadap penyebaran virus H5N1 tidak dilakukan secara menyeluruh.

Hal tersebut disampaikan Soeripto, Ketua Persatuan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) di sela-sela aksi simpatik yang dilakukan para mahasiswa dan LSM CIVAS di Bundaran HI, Jakarta, Sabtu (26/40.

"Pemerintah masih ragu-ragu soal vaksinasi apakah vaksin H5N2 atau H5N1. Akibatnya penanganan kasus ini berlarut-larut," ujar Soeripto. Ia mengatakan pemerintah harus mau membuka diri dengan merangkul institusi PDHI agar turut terlibat aktif dalam merumuskan kebijakan penanganan flu burung. Pasalnya lembaga ini dinilai berkompeten dalam menyelesaikan persoalan tersebut.

Penanganan yang bersifat birokratis saat ini dinilainya tidak berjalan efektif. Pada kesempatan yang sama, Agus dari CIVAS mengatakan mengingat belum adanya penemuan bahwa penularan virus flu burung tidak terjadi pada manusia dari hewan, maka penanganan terhadap hewan harus dilakukan secara komprehensif dan menjadi prioritas.

Untuk itu, para dokter hewan harus dilibatkan dalam setiap upaya penanganan dan pengambilan kebijakan menyangkut penanganan flu burung. Kewenangan dan peran dokter hewan tersebut harus dipertegas dengan adanya payung hukum yang mengaturnya. "Perlu adanya UU untuk dokter hewan," ujarnya.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com