Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gus Dur Desak Pengganti Muhaimin Dipercepat

Kompas.com - 30/03/2008, 20:11 WIB

JAKARTA, MINGGU--Ogahnya Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PKB Zannuba AC Wahid menjadi Plt/Pjs Ketua Umum DPP PKB, semakin menambah semarak munculnya calon-calon lain yang layak menempati posisi itu. Hingga Minggu (30/3) malam, selain nama Ali Masykur Musa (Wakil Ketua Umum Dewan Tanfidz), muncul dua nama lainnya.

Menurut sumber di DPP PKB, kedua nama itu adalah  Muamir Mu’in Syam (Ketua Dewan Tanfidz) dan Muhyidin Arubusman (Sekretaris Dewan Syura).  Sekjen DPP PKB Zannuba AC Wahid ketika dikonfirmasi semalam mengatakan, Ketua Umum Dewan Syura KH Abdurrahman Wahid telah memerintahkan agar pengganti Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar segera diputuskan. Tadinya, DPP PKB berniat akan memutuskan nama Plt/Pjs, dua pekan lagi. Tetapi menginggat situasinya semakin meruncing, maka Gus Dur mendesak agar dalam pekan-pekan ini segera diketok.

"Kalau dalam peraturan partai disebutkan, jika ketua umum berhalangan bisa digantikan plt atau pjs. Dan dalam waktu dekat, atau minggu depan akan ditetapkan siapa mereka yang bakal menduduki kursi itu. Bahkan Gus Dur sudah memerintahkan agar rapat dipercepat. Kalau enggak salah Rabu atau Kamis, untuk segera memutuskan pengganti Muhaimin. Kalau dulu, preseden yang pernah terjadi seperti dialami Alwi Shihab, penggantinya adalah Pak Mahfud MD sebagai pjs/plt," jelas Yenny Wahid kepada Persda Network. (persda network/BEC)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com