Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerajaan Majapahit segera Direkonstruksi

Kompas.com - 21/02/2008, 15:49 WIB

SURABAYA, KAMIS -  Kabupaten Mojokerto, Jatim segera menjadi "Kota Kerajaan Majapahit" dengan membangun kembali (rekonstruksi) kerajaan yang berpusat di Kecamatan Trowulan itu.
     
"Insya-Allah, rencana itu akan dicanangkan pada 100 Tahun Kebangkitan Nasional pada 20 Mei 2008," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab Mojokerto, Drs Afandi Abdul Hadi SH MPd kepada ANTARA di Surabaya, Kamis.
     
Di sela-sela seminar "Meningkatkan Daya Saing Kota Melalui Brand Image dan City Marketing" yang digelar mahasiswa planologi ITS, ia mengemukakan, rencana itu sudah didukung pemerintah pusat.
     
"Kami tinggal menunggu Keppres tentang Kota Kerajaan Majapahit itu, karena Departemen Pariwisata juga sudah mendukung. Tanpa Keppres, jejak Kerajaan Majapahit sulit dibangun, sebab pembebasan tanah juga sulit," katanya.
     
Menurut salah satu ketua Ikatan Keluarga "Gipo" Mojokerto (keturunan Hasan Sagipodin, Ketua Umum PBNU pertama) itu, tanah yang perlu dibebaskan untuk "Majapahit Park" adalah 4-5 kilometer dari Museum Majapahit.
     
"Jadi, bekas Kerajaan Majapahit itu akan dibangun dari titik pusat di Museum Majapahit, lalu ditarik ke arah barat, timur, utara, dan selatan dengan jangkauan lima kilometer, sehingga Majapahit Park itu sangat luas dan perlu perlindungan hukum," katanya.
     
Namun, bukti-bukti sejarah untuk rekonstruksi Kerajaan Majapahit itu masih ada. "Bukti-bukti itu perlu dipelihara dengan rekonstruksi Kerajaan Majapahit itu," katanya menjelaskan.
     
Untuk mendukung rencana itu, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Mojokerto sudah merintis "Festival Majapahit" dengan menggelar Festival Seni dan Budaya Majapahit pada Oktober-Desember 2007.
     
"Kami mengawali Festival Seni dan Budaya Majapahit 2007 dengan pemilihan Raja dan Ratu Majapahit (26-27 Oktober 2007), kemudian pemilihan Guk dan Yuk Mojokerto (6-7 November 2007)," katanya.
     
Setelah itu, Festival Pedalangan (12-13 November 2007), Festival Seni Pertunjukan (14-15 November 2007),  Festival Musik Jalanan (18 November 2007), dan Pameran Lukisan dan Foto Purbakala Trowulan (1-7 Desember 2007).
     
"Ke depan, kami juga merencanakan festival seni, festival kuliner, festival budaya, festival arca, dan festival lainnya yang sifatnya serba bernuansa Kerajaan Majapahit," katanya menambahkan.
     
Dalam seminar yang juga diikuti ratusan mahasiswa dan beberapa pakar tata kota itu, pakar tata kota dari ITB, Ir Andi Oetomo MPl menyampaikan dukungan tentang ihtiar membangun kembali "Kerajaan Majapahit" sebagai "branding" Mojokerto.
     
"Tapi, penciptaan ’branding’ itu jangan terlalu sederhana, seperti dengan festival, pameran, atau events tertentu. Ciptakan ’branding’ yang serius dan berkesinambungan dengan melibatkan daerah lain, provinsi, dan pusat," katanya.
     
Untuk penciptaan "branding" yang serius, katanya, perlu dilakukan dengan riset kebutuhan kelompok sasaran dan warga sekitar "kerajaan" itu, penataan infrastruktur, tingkat keamanan dan keselamatan, dan menjaga kualitas layanan.
     
Hal senada juga dikemukakan staf ahli Sesditjen Penataan Ruang Departemen PU, Endra Saleh Atmaja ST MSc DEA. "Branding itu keunikan identitas kota kita, bukan identitas negara lain seperti ’hutan’ mall," katanya.(ANT)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com