Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yogya Kehabisan Stok Darah

Kompas.com - 10/02/2008, 09:40 WIB

YOGYAKARTA, MINGGU - PMI Kota Yogyakarta saat ini kehabisan stok darah, kalau pun ada hanya cukup untuk melayani kebutuhan satu hari.

"Kondisi ini mengkhawatirkan karena pada Februari hingga Maret kebutuhan darah meningkat seiring bertambahnya pasien demam berdarah dengue (DBD)," kata Wakil Kepala Unit Transfusi Darah PMI Kota Yogyakarta, dr Titien Budhiyati, Minggu.

Dikatakannya, kebutuhan darah di Kota Yogyakarta tiap bulannya mencapai 4.600 kantong, sedangkan untuk Februari hingga Maret permintaan bisa meningkat tajam hingga dua kali lipat.

"Dari tahun ke tahun permintaan darah hampir selalu tidak bisa terpenuhi karena minimnya pendonor tetap, kami telah berupaya  mencari pendonor sukarela namun sampai saat ini belum mampu menutupi kekurangan," katanya.

Ia mengatakan, pada 2006 dari total kebutuhan darah hanya mampu tercukupi 51 persen saja dan 2007 lalu hanya 56 persen.

"Kami selama ini selalu berkoordinasi dengan PMI daerah lain baik dari Jawa Tengah maupun Jawa Timur untuk menutupi kekurangan permintaan darah, selain itu juga meminta anggota keluarga pasien  mendonorkan darahnya agar kebutuhan darah tercukupi," katanya.

Ia menambahkan, persediaan darah di PMI Kota Yogyakarta saat ini untuk golongan A tersedia 46 kantong, golongan B 412 kantong, golongan O 114 kantong dan golongan AB 19 kantong. 

"Sedangkan untuk komponen trombosit golongan A, B dan O masing-masing enam kantong dan golongan AB sebanyak tiga kantong. Kebutuhan trombosit bagi penderita DBD mencapai 500 kantong per hari," katanya.(ANT)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com