JAKARTA, MINGGU-Wafatnya mantan Presiden Soeharto tidak banyak mempengaruhi perdagangan bunga dukacita di Pasar Bunga Stasiun Cikini yang hanya berjarak beberapa kilometer dari Jalan Cendana, Jakarta Pusat, tempat almarhum Soeharto disemayamkan.
Menurut pemantauan Kompas.com, sampai pukul 19.00 wib, permintaan bunga dukacita untuk Pak Harto hanya menaikkan omzet pedagang sebesar 25-30 persen. Salah seorang pedagang, Eva (40), menyebutkan, permintaan umumnya datang dari partai politik dan organisasi massa. Karangan bunga pesanan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (Meneg BUMN) Sofyan Djalil tampak sedang dikerjakan.
Sepanjang hari ini, Eva hanya menerima 12 permintaan pesanan papan bunga. Sementara, pesanan karangan bunga dalam bentuk yang lain hanya 3 buah. "Dari dua belas itu satu masih belum diambil," ucapnya.
Eva menuturkan, situasi ini berbeda sekali dengan situasi saat Ibu Tien wafat pada 1996. Saat itu kios bunga di stasiun Cikini kebanjiran permintaan. Keuntungannya bisa untuk membeli mobil baru. "Saya waktu itu sampai bisa beli Espass," tutur dia.
Eva tidak banyak berharap pesanan bunga dukacita akan melonjak esok hari. Karena menurut rencana, Pak Harto akan disemayamkan di Mesjid At'tin, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur. "Biasanya orang memesan bunga di dekat tempat jenazah disemayamkan," terang dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.