Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bocah Korban Culik Trauma

Kompas.com - 21/01/2008, 06:21 WIB

KEMBANGAN, WARTA KOTA - Penculikan selama tiga hari yang dialami Helena Asri Putri Logo (3) ternyata membawa trauma baginya. Anak pasangan Logo Vallenberg -Winarsih Koso ini merasa takut apabila melihat orang yang baru dikenal. "Keceriaannya belum kembali sepenuhnya. Putri terkadang ketakutan jika melihat ada orang baru yang datang ke rumah," ujar Winarsih, Minggu (20/1) siang.

Putri yang merupakan kemenakan Eurico Guiteres, Wakil Panglima Perang Pejuang Timor Timur, ini diculik oleh Liliana (27), pembantu rumah tangga yang baru bekerja selama seminggu di rumah keluarga Logo, Rabu (16/1) malam.

Selama tiga hari Putri berada di tangan Liliana dan dibawa ke kolong jembatan di wilayah Grogol, Jakarta Barat. Selama berada di kolong jembatan, Putri diajak mengamen dan meminta-minta oleh Liliana. Mereka juga berkumpul dengan beberapa orang yang tinggal di kolong jembatan. "Uang hasil ngamen rencananya akan digunakan oleh Liliana untuk ongkos membawa Putri ke daerahnya di Lampung," kata Logo.

Putri yang terpisah dari orangtuanya itu kerap menangis dan terus menanyakan orangtuanya. Namun, Liliana meminta Putri untuk melupakan orangtuanya dan memanggil dirinya mama. "Tapi, Putri tidak mau memanggil Liliana mama. Putri  tetap panggil dia bibi," tutur Logo.

Meski diberi makan secukupnya oleh Liliana, berat badan anak yang memiliki rambut keriting ini turun drastis. Dia juga kurang tidur dan tidak pernah dimandikan selama berada di tangan Liliana. "Putri kerap menolak jika akan dimandikan oleh Liliana. Sebab, tempat mandinya sembarang tempat dan pakai air kotor," kata Logo.

Penolakan-penolakan yang dilakukan Putri terhadap Liliana ini ternyata membawa kecurigaan orang orang yang tinggal di kolong jembatan itu. Mereka menduga Putri adalah korban penculikan. Dan ketika ada pemberitaan tentang hilangnya Putri (Warta Kota, 18/1), kecurigaan mereka pun semakin bertambah.

Para penghuni kolong jembatan yang kebanyakan bekerja sebagai pengamen itu lantas menanyai Putri. "Untuk dapat menanyai Putri dengan leluasa, mereka mengajak makan Liliana," katanya.

Setelah dapat memastikan Putri adalah korban penculikan, dua pengamen lantas mendatangi rumah Logo di kawasan Joglo, Jakarta Barat. "Para pengamen ini begitu tulus hati. Mereka tidak meminta imbalan dan tidak mau diekspos dalam media massa. Padahal untuk mendatangi rumah saya mereka gonta ganti bus sambil mengamen," ujar Logo.

Logo yang ditemani beberapa sanak familinya, lantas mendatangi tempat di mana Putri dibawa dan menjemputnya. Sementara Liliana langsung diserahkan Mapolsektro Kembangan, Jakarta Barat. Digelandang ke kantor polisi, membuat Liliana terus menangis. Ia mengaku terpaksa menculik Putri karena ingin punya anak. Dua pekan lalu, Liliana baru saja kehilangan bayi. Bayi itu meninggal sesaat setelah dilahirkan.

Liliana melahirkan di RSCM setelah dirinya yang tunawisma ini ditemukan oleh petugas Polsektro Sawah Besar. Usai melakukan persalinan, Liliana diantarkan ke Panti Sosial Kedoya, Jakbar. Tiga hari berselang keluarga Logo merekrutnya sebagai pembantu rumah tangga. (TOS) 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com