Salin Artikel

Moreno Soeprapto Kembali Melenggang ke Senayan, Kris Dayanti Tumbang

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI mengumumkan hasil rekapitulasi suara Pemilu Legislatif (Pileg) 2024 di daerah pemilihan Jawa Timur (Jatim) V. Dapil ini meliputi Kota Malang, Kota Batu, dan Kabupaten Malang.

Di dapil ini, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menghimpun suara terbanyak dengan total perolehan 526.332 coblosan.

Dihitung menggunakan metode konversi Sainte Lague yang diterapkan untuk pileg di Indonesia, PKB berhak atas 2 kursi DPR RI di dapil Jatim V,

Dua kursi itu otomatis jatuh ke dua caleg PKB dengan suara terbanyak di dapil tersebut. Kursi pertama ditempati oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) PKB sekaligus anggota Komisi X DPR RI, Hassanudin Wahid, yang mendulang 125.353 suara.

Lalu, kursi kedua ditempati oleh petahana yang kini menjabat sebagai anggota Komisi XI DPR RI, Ali Ahmad, dengan perolehan 86.029 suara.

Selain PKB, Gerindra yang meraih 349.876 suara di dapil Jatim V juga mendapat dua kursi DPR RI. Perolehan kursi ini meningkat dibandingkan Pemilu 2019 di mana Gerindra hanya mendapat satu kursi di dapil Jatim V.

Kursi tersebut jatuh ke mantan pembalap yang kini menempati kursi anggota Komisi XI DPR RI, Moreno Soeprapto. Di dapil ini, Moreno menjadi caleg Gerindra dengan suara terbesar, mencapai 112.313 coblosan.

Lalu, kursi kedua Gerindra ditempati oleh pendatang baru, Ma’ruf Mubarok, yang mengantongi 88.038 suara.

Sementara, kursi PDI Perjuangan di dapil Jatim V berkurang dari tiga kursi pada Pemilu 2019, menjadi dua kursi pada Pemilu 2024. Di dapil ini, PDI-P total mendapat 418.293 suara.

Ketua DPP PDI-P yang juga Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Ahmad Basarah yang mendapat 89.769 suara di dapil ini diprediksi kembali melenggang ke Senayan.

Selain itu, petahana yang kini menjabat sebagai anggota Komisi XI DPR RI Fraksi PDI-P Andreas Eddy Susetyo juga kembali mengamankan kursi DPR RI dengan perolehan 81.020 suara.

Sementara, penyanyi Kris Dayanti yang pada Pemilu 2019 lalu juara di dapil Malang Raya, kini hanya mendapat 70.11 suara. Anggota Komisi IX DPR RI itu pun terancam gagal kembali ke parlemen.

PKB

  • Hassanudin Wahid: 125.353 suara
  • Ali Ahmad: 86.029 suara

Partai Gerindra

  • Moreno Soeprapto: 112.313 suara
  • Ma’ruf Mubarok: 88.038 suara

PDI-P

  • Ahmad Basarah: 89.769 suara
  • Andreas Eddy Susetyo: 81.020 suara

Partai Golkar

  • Ahmad Irawan: 60.471 suara

PKS

Adapun penetapan caleg terpilih baru akan dilakukan setelah rekapitulasi suara Pemilu 2024 tingkat nasional rampung.

Mendapatkan suara besar saja tidak menjamin caleg dapat menjadi anggota dewan karena ada syarat partai politik harus lolos ambang batas parlemen atau parliamentary threshold 4 persen dari suara sah nasional.

Selain itu, suara yang diperoleh partai politik dan caleg juga akan dikonversi melalui metode Sainte Lague untuk menentukan caleg mana saja yang akan terpilih.

Menurut ketemtuan, penetapan hasil rekapitulasi suara dilakukan paling lambat 35 hari setelah pemungutan suara Pemilu 2024. Oleh karena pemungutan suara digelar pada 14 Februari 2024, rekapitulasi suara nasional ditetapkan selambat-lambatnya 20 Maret 2024.

https://nasional.kompas.com/read/2024/03/15/13001361/moreno-soeprapto-kembali-melenggang-ke-senayan-kris-dayanti-tumbang

Terkini Lainnya

Saksi Sebut 12 Truk Seberat 360 Ton Digunakan untuk Uji Beban Tol MBZ

Saksi Sebut 12 Truk Seberat 360 Ton Digunakan untuk Uji Beban Tol MBZ

Nasional
Di Hadapan Wamenkes, Anggota DPR Minta KRIS Ditunda dan Dikaji Lagi

Di Hadapan Wamenkes, Anggota DPR Minta KRIS Ditunda dan Dikaji Lagi

Nasional
Kebut Proyek IKN Dianggap Sinyal Jokowi Ragukan Komitmen Penerusnya

Kebut Proyek IKN Dianggap Sinyal Jokowi Ragukan Komitmen Penerusnya

Nasional
TNI AL Dapat Hibah Kapal Korvet Bekas dari Korsel Produksi 1988

TNI AL Dapat Hibah Kapal Korvet Bekas dari Korsel Produksi 1988

Nasional
Putusan MA soal Usia Calon Kepala Daerah dan Kuatnya Aroma Politik Dinasti

Putusan MA soal Usia Calon Kepala Daerah dan Kuatnya Aroma Politik Dinasti

Nasional
Kala Putusan MA Bikin 'Maju Kena, Mundur Kena'....

Kala Putusan MA Bikin "Maju Kena, Mundur Kena"....

Nasional
[POPULER NASIONAL] 'Drone' Liar di Kejagung | Upaya Bela Diri Anak SYL

[POPULER NASIONAL] "Drone" Liar di Kejagung | Upaya Bela Diri Anak SYL

Nasional
Putusan MA Dinilai Justru Timbulkan Ketidakpastian Hukum

Putusan MA Dinilai Justru Timbulkan Ketidakpastian Hukum

Nasional
PAN Tolak Kader PDI-P Jadi Cawagub Khofifah di Pilkada Jatim

PAN Tolak Kader PDI-P Jadi Cawagub Khofifah di Pilkada Jatim

Nasional
PAN Umumkan Bacagub di Maluku, Jambi dan Kaltim

PAN Umumkan Bacagub di Maluku, Jambi dan Kaltim

Nasional
DJSN Sebut Penentuan Tarif KRIS Perlu Evaluasi Mendalam

DJSN Sebut Penentuan Tarif KRIS Perlu Evaluasi Mendalam

Nasional
Soal Presiden Dipilih MPR, Gerindra: Rakyat Capek atau 'Happy' dengan Gaya Sekarang?

Soal Presiden Dipilih MPR, Gerindra: Rakyat Capek atau "Happy" dengan Gaya Sekarang?

Nasional
Ditopang Produksi Domestik, Produksi Minyak Pertamina 2023 Meningkat 8 Persen

Ditopang Produksi Domestik, Produksi Minyak Pertamina 2023 Meningkat 8 Persen

Nasional
Persiapan dan Penyesuaian Doktrin TNI AU yang Adaptif Seiring Modernisasi Alutsista

Persiapan dan Penyesuaian Doktrin TNI AU yang Adaptif Seiring Modernisasi Alutsista

Nasional
Fahri Hamzah: Kalau Presiden Dipilih MPR, Pilpres Harus Berbasis 'Electoral College' Seperti di AS

Fahri Hamzah: Kalau Presiden Dipilih MPR, Pilpres Harus Berbasis "Electoral College" Seperti di AS

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke