Luhut mengatakan, pembangunan LRT Bali siap dieksekusi karena studinya telah dilakukan sejak lama.
"Kita berharap ground breaking itu early next year, awal tahun depan bisa ground breaking karena itu studinya sudah lama dilakukan tapi berhenti Covid," kata Luhut di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (27/9/2023).
Ia menyebutkan, pemerintah juga akan melanjutkan studi untuk membangun LRT yang menghubungkan Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai menuju Seminyak dan dapat diperpanjang hingga Canggu.
Luhut mengatakan, LRT Bali harus dibangun untuk mengantisipasi potensi kepadatan di Bandara I Gusti Ngurah Rai.
"Kita hidupkan lagi karena kalau tidak dilakukan itu tahun 2026 itu Airport Ngurah Rai akan stuck karena penumpang akan 24 juta pada waktu itu," kata dia.
Pemerintah juga mewacanakan skema menambah harga tiket pesawat tetapi sudah termasuk dengan tiket LRT Bali.
"Kita sedang mempertimbangkan memasukkan harga tiket 1-2 dollar, pakai tidak pakai, sehingga dengan demikian pembayaran publik juga akan bisa jalan," ujar Luhut.
Sebab, terdapat beberapa aturan pembangunan di Bali yang tidak bisa dilanggar.
Hal ini diungkapkan Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Kementerian PPN/Bappenas Ervan Maksum dalam Strategi Green Financing Sektor Transportasi untuk Daya Saing Perkeretaapian Berkeadilan yang disiarkan secara daring.
"Kita lihat, di Bali itu ada masalah besar, dimana bangunan itu tidak boleh lebih tinggi daripada pohon kelapa, enggak boleh ke atas. Dan kalau mau pelebaran jalan di sana banyak pura. Bagaimana? Harus ke bawah satu-satunya cara," ujar Ervan dikutip dari YouTube Pustralugm, Selasa (26/9/2023).
https://nasional.kompas.com/read/2023/09/27/13501191/luhut-targetkan-lrt-bali-mulai-dibangun-pada-awal-2024