JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) melaporkan, kondisi Warga Negara Indonesia (WNI) di Rusia tetap aman, usai situasi di negara itu memanas akibat pembelotan tentara bayaran Wagner Group.
Grup Wagner adalah tentara bayaran swasta yang selama ini berperang bersama tentara reguler Rusia di Ukraina.
"Kondisi para WNI aman dan mereka tetap tenang," kata Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI, Judha Nugraha kepada wartawan, Minggu (25/6/2023).
Judha menyampaikan, pemerintah dalam hal ini KBRI Moskow telah mengeluarkan imbauan kepada para WNI di beberapa wilayah di Rusia untuk berhati-hati.
Mereka meminta WNI meningkatkan kewaspadaan karena situasi keamanan.
"Imbauan tersebut merupakan kewajiban KBRI untuk memberikan alert terhadap WNI terhadap berbagai kemungkinan ancaman keamanan. KBRI akan selalu memberikan update dari waktu ke waktu," tutur dia.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu)Teuku Faizasyah mengatakan, pihaknya akan terus memantau situasi di Rusia.
Menurutnya, Kementerian Luar Negeri belum memutuskan apakah warga negara Indonesia (WNI) akan dievakuasi.
"Kemenlu terus berkomunikasi dengan perwakilan RI di Rusia untuk mendapatkan masukan dan kajian lapangan," kata pria yang karib disapa Faiza itu.
Sebagai informasi, ketegangan antara Grup Wagner dan Militer Rusia sebenarnya telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir. Mereka berselisih tentang cara perang di Ukraina dilangsungkan.
Bos Wagner Yevgeny Prigozhin telah beberapa kali secara blak-blakan mengkritik para pemimpin militer Rusia.
Terbaru pada Jumat (23/6/2023), pemimpin tentara bayaran berusia 62 tahun itu menuduh militer Rusia melancarkan serangan rudal mematikan terhadap pasukannya dan bersumpah akan menghukum mereka.
Pasukan Wagner bahkan dilaporkan telah melintasi perbatasan dari Ukraina ke Rusia, memasuki Kota Rostov-on-Don.
Wilayah itu merupakan markas komando militer selatan Rusia dan rumah bagi sekitar satu juta orang.
Pihak berwenang Rusia sendiri telah membantah terjadinya serangan tersebut dan menuntut Prigozhin menghentikan "tindakan ilegalnya".
"Mereka yang membunuh pemuda kami, dan puluhan ribu nyawa tentara Rusia (dalam perang di Ukraina) akan dihukum," kata Prigozhin dalam pesan audio yang diunggah ke platform media sosial Telegram.
Dia menekankan bahwa dirinya dan pasukan Wagner akan menghancurkan siapa saja yang menghalangi jalan mereka.
https://nasional.kompas.com/read/2023/06/25/16402791/rusia-memanas-kemenlu-pastikan-wni-aman