Salin Artikel

Parpol Berharap Kebijakan MK Putuskan Sistem Pemilu

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah partai politik berharap agar Mahkamah Konstitusi (MK) bersikap bijak dalam memutus gugatan perubahan sistem pemilu, yang putusannya akan dibacakan hari ini, Kamis (15/6/2023).

Mayoritas fraksi di DPR berharap agar sistem yang akan diberlakukan tetap seperti pada saat ini yang diatur dalam Pasal 168 ayat (2) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu, dimana berbunyi “Pemilu untuk memilih anggota DPR, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota dilaksanakan dengan sistem proporsional terbuka.”

Beberapa waktu lalu, perkara yang teregistrasi dengan nomor perkara 114/PPU/XX/2022 itu sempat dikabarkan bocor putusannya. Mantan Wakil Menteri Hukum dan HAM Denny Indrayana mengaku mendapatkan informasi bahwa MK bakal memutuskan sistem proporsional tertutup.

Meski belakangan, MK membantah kabar yang dilontarkan pakar hukum tata negara itu.

"Bagi Mahkamah Konstitusi, pemberitaan, opini, pernyataan, unggahan, dan/atau cuitan tersebut berpotensi dan bahkan telah menimbulkan pandangan negatif yang berdampak langsung pada tingkat kepercayaan masyarakat terhadap proses persidangan dan putusan Mahkamah Konstitusi," demikian bunyi keterangan resmi MK yang disampaikan kepada Kompas.com, Rabu (14/6/2023).

Harapan fraksi DPR

Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Golkar Nusron Wahid berharap agar MK dapat menolak gugatan ini. Golkar, menurutnya, ingin agar sistem pemilu yang akan diterapkan tetap sesuai yang berjalan pada saat ini.

"Karena Pemilu ini adalah Pemilunya rakyat, supaya rakyat dikasih kesempatan untuk memilih pilihan yang terbaik," kata Nusron di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu.

Ia mengingatkan bahwa hanya berhak memasukkan nama-nama bakal calon anggota legislatif ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). Sisanya, kedaulatan rakyat memiliki peran penting dalam menentukan sosok caleg yang menurut mereka paling tepat.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman mengatakan, partainya akan turut hadir saat pembacaan putusan hari ini. Ia pun berharap agar MK dapat menolak permohonan gugatan ini.

Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Viva Yoga Mauladi mengatakan, putusan hari ini akan menjadi ujian bagi MK serta menentukan sejarah atas citra lembaga itu di hadapan publik.

Ia pun berharap agar MK tetap mempertahankan sistem proporsional terbuka yang berlaku saat ini.

"Akhirnya, sejarah akan menguji MK. Apakah masih memiliki nurani dan terbuka mata atas realitas yang menolak sistem pemilu tertutup," kata Viva kepada Kompas.com, Rabu.

"Apakah MK tetap konsisten dengan putusan MK Nomor 22-23/PUU-VI/2008 (sistem terbuka)," tambah dia.

Sementara itu, Ketua DPP Partai Nasdem Effendi Choirie memandang, sistem proporsional terbuka justru mengakomodasi banyak kepentingan. Sebab, ketika sistem saat ini dipertahankan, kedaulatan berada di tangan rakyat.

Sementara, ketika sistem itu diubah menjadi proporsional tertutup, maka partai politik lah yang diuntungkan atas keberadaannya.

"Sistem ini yang bisa mengakomodasi berbagai kepentingan. Ada kepentingan partai, kepentingan rakyat pemilih, kepentingan caleg," ucap pria yang karib disapa Gus Choi itu.

PDI-P siap terima putusan

Dari sembilan fraksi di DPR, hanya PDI-P yang mendukung perubahan sistem pemilu dari proporsional terbuka menjadi proporsional tertutup.

Meski demikian, PDI-P mengaku siap menerima apapun putusan MK hari ini, meskipun bila akhirnya sistem proporsional terbuka tetap diterapkan.

"Kalau sudah keputusan (sistem terbuka) gimana? Ya kan harus dilaksanakan juga. Keputusannya apa itu urusan besok," kata politikus PDI-P M Nurdin di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu.

Nurdin menyampaikan bahwa keputusan MK bersifat final dan mengikat.

Oleh sebab itu, kata dia, sebagai partai politik pun PDI-P akan mengikuti keputusan MK tersebut.

"Ya iyalah, hakim sudah ngitung tuh (plus minusnya)," imbuh Kepala Badan Bantuan Hukum dan Advokasi Rakyat PDI-P ini.

https://nasional.kompas.com/read/2023/06/15/08092621/parpol-berharap-kebijakan-mk-putuskan-sistem-pemilu

Terkini Lainnya

Semarak Perayaan Idul Adha 1445 H, DPC PDIP di 38 Daerah Jatim Sembelih Hewan Kurban

Semarak Perayaan Idul Adha 1445 H, DPC PDIP di 38 Daerah Jatim Sembelih Hewan Kurban

Nasional
Pelindo Petikemas Salurkan 215 Hewan Kurban untuk Masyarakat

Pelindo Petikemas Salurkan 215 Hewan Kurban untuk Masyarakat

Nasional
Gus Muhaimin: Timwas Haji DPR Sampaikan Penyelenggaraan Haji 2024 Alami Berbagai Masalah

Gus Muhaimin: Timwas Haji DPR Sampaikan Penyelenggaraan Haji 2024 Alami Berbagai Masalah

Nasional
DPD PDI-P Usulkan Nama Anies di Pilkada Jakarta, Ganjar: Seandainya Tidak Cocok, Tak Usah Dipaksakan

DPD PDI-P Usulkan Nama Anies di Pilkada Jakarta, Ganjar: Seandainya Tidak Cocok, Tak Usah Dipaksakan

Nasional
Kolaborasi Pertamax Turbo dan Sean Gelael Berhasil Antarkan Team WRT 31 Naik Podium di Le Mans

Kolaborasi Pertamax Turbo dan Sean Gelael Berhasil Antarkan Team WRT 31 Naik Podium di Le Mans

Nasional
Dorong Pembentukan Pansus, Anggota Timwas Haji DPR RI Soroti Alih Kuota Tambahan Haji

Dorong Pembentukan Pansus, Anggota Timwas Haji DPR RI Soroti Alih Kuota Tambahan Haji

Nasional
Timwas Haji DPR Desak Pembentukan Pansus untuk Evaluasi Penyelenggaraan Haji secara Menyeluruh

Timwas Haji DPR Desak Pembentukan Pansus untuk Evaluasi Penyelenggaraan Haji secara Menyeluruh

Nasional
Puan Sebut DPR Akan Bentuk Pansus Haji, Evaluasi Penyelenggaraan Ibadah Haji 2024

Puan Sebut DPR Akan Bentuk Pansus Haji, Evaluasi Penyelenggaraan Ibadah Haji 2024

Nasional
Timwas Haji DPR Imbau Pemerintah Tingkatkan Kenyamanan Jemaah Haji Saat Lempar Jumrah di Mina

Timwas Haji DPR Imbau Pemerintah Tingkatkan Kenyamanan Jemaah Haji Saat Lempar Jumrah di Mina

Nasional
Sandiaga: Sekarang Ekonomi Dirasakan Berat, Harga-harga Bebani Masyarakat...

Sandiaga: Sekarang Ekonomi Dirasakan Berat, Harga-harga Bebani Masyarakat...

Nasional
Terima Keluhan Jemaah Haji, Anggota Timwas Haji DPR: Pemerintah Dinilai Abaikan Rekomendasi DPR

Terima Keluhan Jemaah Haji, Anggota Timwas Haji DPR: Pemerintah Dinilai Abaikan Rekomendasi DPR

Nasional
Zita Anjani Berkurban Dua Sapi di Cipinang, Beri Nama Anyeong dan Haseyo

Zita Anjani Berkurban Dua Sapi di Cipinang, Beri Nama Anyeong dan Haseyo

Nasional
Rayakan Idul Adha, Menko Polhukam Ungkit Pengorbanan untuk Bangsa dan Negara

Rayakan Idul Adha, Menko Polhukam Ungkit Pengorbanan untuk Bangsa dan Negara

Nasional
Paus Fransiskus Akan Kunjungi Masjid Istiqlal Pada 5 September 2024

Paus Fransiskus Akan Kunjungi Masjid Istiqlal Pada 5 September 2024

Nasional
Soal Kans Dampingi Anies pada Pilkada Jakarta, Ida Fauziyah: Belum Membicarakan sampai ke Situ

Soal Kans Dampingi Anies pada Pilkada Jakarta, Ida Fauziyah: Belum Membicarakan sampai ke Situ

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke