Salin Artikel

MAKI Minta Firli Bahuri dan Menteri ESDM Jadi Saksi Dugaan Bocornya Dokumen Penyelidikan Korupsi

Boyamin juga meminta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, serta Direktur Penyelidikan KPK yang dicopot, Endar Priantoro diperiksa sebagai saksi.

Permintaan tersebut Boyamin ajukan dalam dalam laporan dugaan kebocoran informasi penyelidikan perkara dugaan korupsi tata kelola ekspor pertambangan dan survei perizinan tambang di Kementerian ESDM.

“Saksi-saksi yang diajukan: Menteri ESDM Arifin Tasrif; Direktur Penyelidikan KPK, Endar Priantoro; Ketua KPK Firli Bahuri,” kata Boyamin dalam keterangan tertulisnya kepada Kompas.com, Jumat (14/4/2023).

Menurut Boyamin, Firli merupakan pimpinan tertinggi di KPK dan penanggung jawab atas keteledoran keamanan informasi yang mengakibatkan dokumen penyelidikan itu bocor.

Adapun, pihak terlapor dalam aduan ini adalah oknum pejabat Kementerian ESDM, IS dan MAT.

IS diduga menerima dan menggunakan materi atau dokumen hasil penyelidikan KPK. Sementara, MAT seharusnya memusnahkan atau membakar dokumen rahasia itu sehingga tidak bisa diakses siapapun.

“(IS terima hasil penyelidikan) untuk menyelamatkan diri dan kawan-kawannya,” ujar Boyamin.

Boyamin mendorong KPK agar berani mengungkap kebocoran informasi penyelidikan ini meskipun diduga melibatkan pihak internal.

Menurut dia, KPK harus bisa bersikap lebih keras terhadap lembaga sendiri demi menunjukkan teladan kepada seluruh masyarakat.

“Justru itulah KPK harus lebih keras menerapkan keadilan terhadap diri sendiri,” tutur Boyamin.

Dia menyebut, kebocoran informasi penyelidikan itu berdampak serius. Sejumlah pihak yang sudah diduga sebagai pelaku dan tengah diintai berupaya menghilangkan jejak.

Para terduga pelaku diduga mengganti nomor seluler, handphone, kendaraan, menyewa kendaraan, mengurangi pertemuan atau komunikasi, memindahkan uang ke apartemen tersembunyi dal lainnya.

“Otomatis tidak dapat ditingkatkan ke tahap penyidikan perkara tersebut dan tidak dapat dilakukan OTT,” kata Boyamin,

“Perbuatan pihak sasaran (oknum)  setidaknya akan mempersulit Penyelidik KPK memantau pergerakan pihak tersasar dan ujung  kegagalan melakukan OTT,” tambahnya.

Rekaman Video Kebocoran Data Penyelidikan

Sebelumnya, kebocoran informasi penyelidikan itu terungkap ketika petugas KPK menggeledah ruang kerja Kabiro Hukum Kementerian ESDM, Idris Sihite pada 27 Maret lalu.

Petugas kemudian menginterogasi Idris terkait dokumen tersebut.

Peristiwa itu terekam dalam sebuah video yang diunggah akun @dimdim0783.

Dalam video berdurasi 26 detik itu, tampak petugas KPK yang mengenakan sarung tangan mengambil sejumlah berkas dari sebuah box. Dua di antara berkas itu tampak berkop Kementerian ESDM.

Pria yang kemudian disebut berinisial IS tersebut kemudian mengucapkan beberapa kalimat.

“Enggak usah diinfoin,” kata IS dalam video itu sebagaimana dikutip Kompas.com, Selasa (11/4/2023).

IS mengaku disebut di dalam berkas tersebut. Menurutnya, berkas itu ia dapatkan dari Menteri ESDM, Arifin Tasrif.

Arifin disebut mendapatkan berkas itu dari Firli Bahuri.

“Iya saya disebut di sini,” ujar IS.

“Itu dari Pak Menteri (Arifin Tasrif), dari Pak Firli dapatnya,” lanjut dia.

“Sebaiknya jangan, sensitif,” tambahnya.

Juru Bicara Penindakan dan Kelembagaan KPK, Ali Fikri mengatakan, pihaknya berharap tidak ada pihak yang membangun narasi negatif dan menyimpulkan persoalan kebocoran data itu secara dini.

Menurutnya, hal itu akan mengganggu stabilitas pemberantasan korupsi di Indonesia.

“Kami berharap tidak ada lagi pihak yang membangun narasi kontraproduktif dan membuat kesimpulan secara dini,” kata Ali saat dimintai tanggapan, Selasa (11/4/2023).

Ali mengatakan, saat ini dugaan kebocoran data tersebut telah dilaporkan ke Dewan Pengawas (Dewas) KPK.

https://nasional.kompas.com/read/2023/04/14/13501661/maki-minta-firli-bahuri-dan-menteri-esdm-jadi-saksi-dugaan-bocornya-dokumen

Terkini Lainnya

Seleksi Jubir KPK Hanya Diikuti Internal karena Ada Informasi Rahasia

Seleksi Jubir KPK Hanya Diikuti Internal karena Ada Informasi Rahasia

Nasional
Dalam Waktu Dekat, Anies Putuskan Ikut Pilkada DKI atau Tidak

Dalam Waktu Dekat, Anies Putuskan Ikut Pilkada DKI atau Tidak

Nasional
TNI AL Kerahkan Dua KRI untuk Latma Malindo dengan Malaysia

TNI AL Kerahkan Dua KRI untuk Latma Malindo dengan Malaysia

Nasional
Soal Bekas Ajudannya Maju Pilkada Jateng 2024, Prabowo: Ada Waktunya

Soal Bekas Ajudannya Maju Pilkada Jateng 2024, Prabowo: Ada Waktunya

Nasional
Klaim Panglima 'TNI Multifungsi' Dikhawatirkan Jadi Kedok Dwifungsi

Klaim Panglima "TNI Multifungsi" Dikhawatirkan Jadi Kedok Dwifungsi

Nasional
Kasus Emas Ilegal 109 Ton, Kejagung Periksa Eks Dirut PT Antam

Kasus Emas Ilegal 109 Ton, Kejagung Periksa Eks Dirut PT Antam

Nasional
Gerindra Bantah Semua Partai di DPR Sudah Setujui Amendemen UUD 1945

Gerindra Bantah Semua Partai di DPR Sudah Setujui Amendemen UUD 1945

Nasional
Hari Idul Adha di Indonesia Beda dengan Arab Saudi, Wamenag: Tak Masalah

Hari Idul Adha di Indonesia Beda dengan Arab Saudi, Wamenag: Tak Masalah

Nasional
Khofifah Sebut PDI-P Belum Sodorkan Nama untuk Jadi Cawagubnya di Pilkada Jatim

Khofifah Sebut PDI-P Belum Sodorkan Nama untuk Jadi Cawagubnya di Pilkada Jatim

Nasional
Kemenag Minta Umat Islam Toleransi jika Ada Perbedaan Hari Raya Idul Adha

Kemenag Minta Umat Islam Toleransi jika Ada Perbedaan Hari Raya Idul Adha

Nasional
Kontroversi 'Multifungsi ABRI', Panglima Agus Diminta Fokus Mereformasi TNI

Kontroversi "Multifungsi ABRI", Panglima Agus Diminta Fokus Mereformasi TNI

Nasional
Belum Didukung Nasdem, Ahmad Ali Pastikan Tetap Maju Pilkada Sulteng

Belum Didukung Nasdem, Ahmad Ali Pastikan Tetap Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Disebut PDI-P Lebih Cocok jadi Menteri, Emil Dardak Pamer Didukung 6 Parpol untuk Maju Pilkada Jatim

Disebut PDI-P Lebih Cocok jadi Menteri, Emil Dardak Pamer Didukung 6 Parpol untuk Maju Pilkada Jatim

Nasional
Pemerintah Tetapkan Hari Raya Idul Adha 17 Juni 2024

Pemerintah Tetapkan Hari Raya Idul Adha 17 Juni 2024

Nasional
Kemenhan dan TNI akan Kirim Pasukan Perdamaian ke Gaza, Komisi I DPR: Kami Dukung Penuh

Kemenhan dan TNI akan Kirim Pasukan Perdamaian ke Gaza, Komisi I DPR: Kami Dukung Penuh

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke