Salin Artikel

Ketua DPP: Elektabilitas PPP Turun Bukan karena OTT Romahurmuziy

"Kasus yang dihadapi oleh mantan ketua umum kami ini tidak berpengaruh, dan kami terus bekerja dan kasus ini sudah kami selesaikan dengan baik," kata Lena saat dihubungi Kompas.com, Jumat, (5/4/2019).

Hal itu disampaikan Lena menanggapi hasil survei terbaru Charta Politika 19-25 Maret 2019 yang menunjukkan PPP mengalami penurunan elektabilitas karena OTT Romahurmuziy.

Lena mengatakan, PPP memiliki organisasi partai yang tak bergantung pada satu figur ketua umum saja, tetapi berjalan berdasarkan kinerja seluruh kader. Ia mengatakan, saat ini organisasi di tubuh PPP berjalan dengan baik dan berpengalaman.

"PPP punya organisasinya adalah organisasi kader yang tidak tergantung pada satu ketua umum dan bekerja berjalan dengan baik dan Partai PPP adalah partai yang cukup berpengalaman," ujarnya.

Lena menilai saat turun ke masyarakat dan bertemu pemilih, masih banyak pemilih yang tetap percaya pada partai berlambang ka'bah itu. Meskipun, ada pertanyaan terkait kasus yang menimpa mantan ketua umum PPP, ia menjelaskan kepada masyarakat apa yang terjadi.

"Kami jelaskan tapi sejauh ini nggak ada saya turun ke bawah bertemu dengan para pemilih yang pemilih loyalnya ka'bah tetap memilih ka'bah kok," tuturnya.

Lena mengatakan, kejadian serupa pernah dialami PPP di tahun 2014 saat Ketua Umum Suryadharma Ali berurusan dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Namun, PPP tetap eksis diantara partai politik lainnya.

"Situasi seperti ini kami juga alami pada 2014 Suryadharma Ali PPP alhamdulillah suaranya tetap eksis. Kami yang berpengalaman, lah," pungkasnya.

Lebih lanjut, Lena mengatakan survei tersebut hanya memotret persepsi segelintir masyarakat dan tidak menyeluruh. Oleh karena itu, menurutnya, PPP masih berpeluang lolos ambang batas Parlementery Threshold (PT).

"Survei itu kan memotret persepsi masyarakat saat ini dan dan itu hanya segelintir orang dan biasanya survei itu kan diambil di kelas-kelas menengah hanya beberapa sampelnya tidak menyeluruh," pungkasnya.

Sebelumnya, Direktur Riset Charta Politika Muslimin mengatakan, pada survei periode 22 Desember 2018-2 Januari 2019 elektabilitas PPP masih pada angka 4,3 persen. Sementara, pada survei periode 1-9 Maret 2019, elektabilitas PPP sebesar 3,6 persen.

Pada survei terbaru 19-25 Maret 2019, elektabilitas PPP kembali turun ke angka 2,4 persen. Survei terakhir ini digelar hanya berselang empat hari setelah Romahurmuziy ditangkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Penurunan ini bisa dikatakan karena PPP mengalami goncangan politik saat ketumnya terkena OTT KPK. Dan survei ini dilakukan dalam rentang waktu yang hampir bersamaan dengan OTT," kata Muslimin.

https://nasional.kompas.com/read/2019/04/05/12435521/ketua-dpp-elektabilitas-ppp-turun-bukan-karena-ott-romahurmuziy

Terkini Lainnya

Putus Internet ke Kamboja dan Filipina, Menkominfo: Upaya Berantas Judi 'Online'

Putus Internet ke Kamboja dan Filipina, Menkominfo: Upaya Berantas Judi "Online"

Nasional
Pemerintah Putus Akses Internet Judi 'Online' Kamboja dan Filipina

Pemerintah Putus Akses Internet Judi "Online" Kamboja dan Filipina

Nasional
Upaya Berantas Judi 'Online' dari Mekong Raya yang Jerat 2,3 Juta Penduduk Indonesia...

Upaya Berantas Judi "Online" dari Mekong Raya yang Jerat 2,3 Juta Penduduk Indonesia...

Nasional
Keamanan Siber di Pusat Data Nasional: Pelajaran dari Gangguan Terbaru

Keamanan Siber di Pusat Data Nasional: Pelajaran dari Gangguan Terbaru

Nasional
Tanggal 26 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Letjen Suryo Prabowo Luncurkan Buku 'Mengantar Provinsi Timor Timur Merdeka Menjadi Timor Leste'

Letjen Suryo Prabowo Luncurkan Buku "Mengantar Provinsi Timor Timur Merdeka Menjadi Timor Leste"

Nasional
Resmikan Destinasi Wisata Aglaonema Park di Sleman, Gus Halim: Ini Pertama di Indonesia

Resmikan Destinasi Wisata Aglaonema Park di Sleman, Gus Halim: Ini Pertama di Indonesia

Nasional
Drag Fest 2024 , Intip Performa Pertamax Turbo untuk Olahraga Otomotif

Drag Fest 2024 , Intip Performa Pertamax Turbo untuk Olahraga Otomotif

Nasional
2.000-an Nadhliyin Hadiri Silaturahmi NU Sedunia di Mekkah

2.000-an Nadhliyin Hadiri Silaturahmi NU Sedunia di Mekkah

Nasional
TNI AD: Prajurit Gelapkan Uang untuk Judi 'Online' Bisa Dipecat

TNI AD: Prajurit Gelapkan Uang untuk Judi "Online" Bisa Dipecat

Nasional
Airlangga Yakin Jokowi Punya Pengaruh dalam Pilkada meski Sebut Kearifan Lokal sebagai Kunci

Airlangga Yakin Jokowi Punya Pengaruh dalam Pilkada meski Sebut Kearifan Lokal sebagai Kunci

Nasional
TNI AD Mengaku Siapkan Pasukan dan Alutsista untuk ke Gaza

TNI AD Mengaku Siapkan Pasukan dan Alutsista untuk ke Gaza

Nasional
Mitigasi Gangguan PDN, Ditjen Imigrasi Tambah 100 Personel di Bandara Soekarno-Hatta

Mitigasi Gangguan PDN, Ditjen Imigrasi Tambah 100 Personel di Bandara Soekarno-Hatta

Nasional
Pusat Data Nasional Diperbaiki, Sebagian Layanan 'Autogate' Imigrasi Mulai Beroperasi

Pusat Data Nasional Diperbaiki, Sebagian Layanan "Autogate" Imigrasi Mulai Beroperasi

Nasional
Satgas Judi 'Online' Akan Pantau Pemain yang 'Top Up' di Minimarket

Satgas Judi "Online" Akan Pantau Pemain yang "Top Up" di Minimarket

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke