Momen itu terjadi saat Presiden meninjau kegiatan ibu-ibu penerima bantuan kredit Pemodalan Nasional Madani (PNM) Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) di Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu (30/1/2019).
Pada penghujung pidato, Presiden bertanya apakah ada ibu-ibu yang ingin bertanya mengenai program Mekaar lagi.
"Di situ saja bertanyanya. Nanti kalau masuk ke sini, minta sepeda lagi," kelakar Jokowi kepada ibu yang bertanya itu.
Dari tempat duduknya, ibu berkaos putih itu bertanya, "katanya kalau Pak Jokowi naik, rumah di bantaran (Sungai Citarum) akan digusur. Apa benar, Pak? Mohon penjelasan."
Jokowi sedikit terkejut dengan pertanyaan itu. Ia kemudian bercerita bahwa sejak kecil, ia tinggal di bantaran sungai dan digusur oleh pemerintah daerah.
"Saya tahu beratnya digusur. Jadi enggak usah saya jawab lagi ya. Pengalaman saya itu menjadi hal yang selalu saya ingat," kata Jokowi.
Ibu itu nampaknya belum puas dengan jawaban Jokowi. Ia bertanya lagi, "jadi memang digusur, Pak?"
Jokowi menjawab, "kan jawabannya jelas. Sudah jelas jawaban saya."
Jokowi kemudian mengingatkan ibu itu dan warga bantaran sungai lainnya bahwa tinggal di sana sebenarnya berbahaya. Sebab, apabila volume air sungai naik, maka arusnya akan deras dan sangat berbahaya bagi masyarakat yang tinggal di bantaran.
Jokowi sekaligus berpesan agar masyarakat tidak percaya begitu saja dengan isu-isu yang tak jelas datangnya.
"Ini ada Pak Bupati ya. Sudah jelas saya kira. Akan digusur apanya? Katanya, katanya," lanjut dia.
https://nasional.kompas.com/read/2019/01/30/18520591/kalau-pak-jokowi-naik-rumah-di-bantaran-akan-digusur-apa-benar-pak