Salin Artikel

Jusuf Kalla: Indonesia Banyak Kekurangan, Tak Perlu Ribut Film dan Senjata

"Kita harus prioritaskan apa yang kita buat bersama. Pemerintah juga tak sempurna. Tak (perlu) ribut macam-macam, ribut senjata, ribut nonton film. Kita masih banyak kekurangan terus terang," kata Kalla di kantor Wakil Presiden, Jakarta, Rabu (4/10/2017).

Kalla pun mengajak semua pihak untuk melakukan hal-hal yang lebih produktif dan kontributif bagi bangsa dan negara, daripada harus memperdebatkan dua persoalan tersebut.

"Penting sejarah, jadi perbaikan ke depan. Tapi kita perlu tindakan, agar dewasa ini mencapai apa yang kita harapkan," ujar dia.

(Baca: Jokowi Tunjuk Lawan Politiknya Sengaja Ciptakan Isu Daya Beli Menurun)

Apalagi, kata Kalla, sejak zaman Presiden Soekarno sampai saat ini sandang dan pangan masih menjadi persoalan bagi Indonesia. Hal ini berbeda dengan negara tetangga Indonesia yakni Malaysia dan Thailand misalnya.

"Bung Karno bicara sandang pangan, Seoharto bicara sandang pangan, sampai sekarang kita masih bicara sandang pangan," ujar Kalla.

"Baru satu selesai (persoalan) pangan, kita masih ada (persoalan) cabai keriting, bawang, beras, gula. Di Malaysia dan Thailand itu tak bicarakan lagi. Masih banyak kekurangan kita," lanjut dia.

Kalla pun menambahkan, saat ini banyak yang perlu dibenahi oleh Pemerintah, misalnya menyelesaikan persoalan ketimpangan ekonomi. Hal itu agar Indonesia bisa menjadi negara yang maju.

"Setelah China hebat dengan penduduk 1,4 miliar, tidak ada lagi yang bisa kita katakan Singapura maju karena kecil. Ternyata yang besar bisa maju apalagi yang menengah. Kita mestinya bisa maju," kata dia.

"Banyak hal harus kita perbaiki dari perkembangan negara lain. Paling penting inovasi dan semangat. Bagaimana menguatkan ekonomi itu. Memajukan semangat entrepreneurship untuk maju sehingga kita tak selalu tangah di bawah," tutup Kalla.

https://nasional.kompas.com/read/2017/10/04/18140071/jusuf-kalla-indonesia-banyak-kekurangan-tak-perlu-ribut-film-dan-senjata

Terkini Lainnya

PKK sampai Karang Taruna Dilibatkan Buat Perangi Judi 'Online'

PKK sampai Karang Taruna Dilibatkan Buat Perangi Judi "Online"

Nasional
4 Bandar Besar Judi 'Online' di Dalam Negeri Sudah Terdeteksi

4 Bandar Besar Judi "Online" di Dalam Negeri Sudah Terdeteksi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Pertemuan Presiden PKS dan Ketum Nasdem Sebelum Usung Sohibul | 3 Anak Yusril Jadi Petinggi PBB

[POPULER NASIONAL] Pertemuan Presiden PKS dan Ketum Nasdem Sebelum Usung Sohibul | 3 Anak Yusril Jadi Petinggi PBB

Nasional
Tanggal 29 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Belajar dari Peretasan PDN, Pemerintah Ingin Bangun Transformasi Digital yang Aman dan Kuat

Belajar dari Peretasan PDN, Pemerintah Ingin Bangun Transformasi Digital yang Aman dan Kuat

Nasional
Perubahan Konstruksi Tol MBZ dari Beton ke Baja Disebut Disetujui Menteri PUPR

Perubahan Konstruksi Tol MBZ dari Beton ke Baja Disebut Disetujui Menteri PUPR

Nasional
Ketua RT di Kasus 'Vina Cirebon' Dilaporkan ke Bareskrim Terkait Dugaan Keterangan Palsu

Ketua RT di Kasus "Vina Cirebon" Dilaporkan ke Bareskrim Terkait Dugaan Keterangan Palsu

Nasional
Kongkalikong Pengadaan Truk, Eks Sestama Basarnas Jadi Tersangka

Kongkalikong Pengadaan Truk, Eks Sestama Basarnas Jadi Tersangka

Nasional
PKS Klaim Ridwan Kamil Ajak Berkoalisi di Pilkada Jabar

PKS Klaim Ridwan Kamil Ajak Berkoalisi di Pilkada Jabar

Nasional
Eks Pejabat Basarnas Pakai Uang Korupsi Rp 2,5 M untuk Beli Ikan Hias dan Kebutuhan Pribadi

Eks Pejabat Basarnas Pakai Uang Korupsi Rp 2,5 M untuk Beli Ikan Hias dan Kebutuhan Pribadi

Nasional
Penyerang PDN Minta Tebusan Rp 131 Miliar, Wamenkominfo: Kita Tidak Gampang Ditakut-takuti

Penyerang PDN Minta Tebusan Rp 131 Miliar, Wamenkominfo: Kita Tidak Gampang Ditakut-takuti

Nasional
Sebut Anggaran Pushidrosal Kecil, Luhut: Kalau Gini, Pemetaan Baru Selesai 120 Tahun

Sebut Anggaran Pushidrosal Kecil, Luhut: Kalau Gini, Pemetaan Baru Selesai 120 Tahun

Nasional
Kasus Korupsi Pembelian Truk Basarnas, KPK Sebut Negara Rugi Rp 20,4 Miliar

Kasus Korupsi Pembelian Truk Basarnas, KPK Sebut Negara Rugi Rp 20,4 Miliar

Nasional
PDI-P Sebut Hasto Masih Pimpin Rapat Internal Persiapan Pilkada 2024

PDI-P Sebut Hasto Masih Pimpin Rapat Internal Persiapan Pilkada 2024

Nasional
Bawas MA Bakal Periksa Majelis Hakim Gazalba Saleh jika Ada Indikasi Pelanggaran

Bawas MA Bakal Periksa Majelis Hakim Gazalba Saleh jika Ada Indikasi Pelanggaran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke