Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Dinilai Tak Transparan soal Rencana Pemindahan Ibu Kota

Kompas.com - 04/07/2017, 19:16 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat kebijakan publik Agus Pambagyo menilai, ada yang janggal dari rencana pemerintah pusat dalam wacana pemindahan ibu kota. Rencana tersebut dinilai tidak transparan.

"Saya lihat memang kurang transparan. Saya dan teman-teman, baik di DPR atau teman-teman yang berkecimpung di tata kota sama sekali belum pernah diberitahukan kajiannya," ujar Agus kepada Kompas.com, Selasa (4/7/2017).

"Ini aneh. Karena kota-kota di luar negeri saja, kajiannya kita tahu. Malaysia saja waktu memindahkan ibu kota, kita tahu kajiannya. Ini tidak," lanjut dia.

(baca: Kemungkinan Besar, Ibu Kota Akan Dipindah ke Kalimantan)

Agus menegaskan, pemindahan ibu kota tak bisa sembarangan. Pemerintah harus mempertimbangkan banyak aspek.

Mulai dari kesiapan infrastruktur, pola keamanan sekaligus pertahanan, akseptabilitas hingga kerugian sosial serta ekonomi yang ditimbulkan.

Pola keamanan dan pertahanan, misalnya. Pemerintah harus sudah memikirkan pembangunan kantor Polri dan TNI sekaligus mobilisasi personel.

Soal pelayanan publik juga menjadi sorotan. Apakah pemerintah pusat sudah menentukan jenis pelayanan publik apa saja yang juga turut dipindahkan ke kota yang baru.

(baca: Pemerintah Cari Alternatif Ibu Kota Selain Palangkaraya)

Hal itu hingga wacana perpindahan ibu kota ini merebak, belum juga diungkap secara transparan ke publik.

"Anda bisa bayangkan enggak? Orang mau ngurus perizinan itu harus ke ibu kota yang baru? Berapa uang yang harus dia keluarkan dan sebagainya? Ini sudah ada belum? Kok kita enggak tahu?" ujar Agus.

Agus meyakini rencana pemindahan ibu kota dari Jakarta tidak secepat seperti yang disampaikan oleh Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro, yakni 2018.

"Kalau saya melihatnya ini hanya ide saja yang dipublikkan. Seolah-olah sekarang sudah siap, tinggal jalan. Ya, saya enggak tahu apakah sudah ada benar (hasil kajiannya) atau belum? Kalau memang benar, berarti dua kemungkinannya. Ini rahasia sekali atau kajiannya sebenarnya enggak ada," ujar Agus.

(baca: Ketua MPR Anggap Pemindahan Ibu Kota Bukan Prioritas)

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional atau Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro sebelumnya mengaku telah membahas rencana detail pemindahan ibu kota ini bersama Presiden Republik Indonesia Joko Widodo di Istana Negara, Senin (3/7/2017).

Dalam perbincangan terakhirnya dengan Presiden, Bambang mengatakan kajian pemindahan ibu kota, termasuk skema pendanaan, akan rampung tahun ini.

"Maka tahun 2018 atau 2019 sudah mulai ada kegiatan terkait dengan pemindahan pusat administrasi pemerintahan," kata Bambang, di kantor Bappenas, Menteng, Jakarta Pusat.

Ada beberapa aspek yang dikaji dalam pemindahan ibu kota ini. Mulai dari penentuan lokasi, estimasi pendanaan, dan tata kota.

Nantinya Bappenas yang akan memimpin kementerian dan lembaga lain dalam menjalankan rencana ini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com